--> Skip to main content

Apa Itu Indikator DeMarker?


DeMarker adalah salah satu indikator teknis bagian dari Osilator. DeMarker biasa juga disingkat menjadi ‘DeM’ dikembangkan oleh analis Thomas Demark. Indikator ini dapat digunakan untuk beberapa tujuan. Contohnya adalah menentukan kapan waktu yang tepat untuk memasuki pasar, membeli atau menjual aset. Indikator ini juga bisa dipakai untuk mengkaji level resiko, menentukan kondisi jenuh beli dan jenuh jual dan juga memperkirakan kapan ‘kelelahan’ harga akan terjadi.

Dilihat dari manfaatnya, DeMarker sendiri dianggap sebagai indikator unggulan jika dibandingkan dengan indikator osilator lainnya. Hal ini dikarenakan DeMarker mampu memprediksi perubahan pada tren harga yang akan terjadi. Hasil analisis dari indikator DeM pun tidak terlalu rentan mengalami distorsi.

Cara Membaca Grafik Indikator DeMarker

Terdapat dua varian grafik yang menggambarkan indikator DeMarker. Grafik yang pertama menggunakan nilai 100 hingga -100. Grafik yang kedua menggunakan nilai 0 – 1. Prinsip dasar yang digunakan dalam kedua jenis grafik tetaplah sama. Periode waktu yang biasa digunakan dalam indikator ini adalah 14 periode. Jika periode ditambah kurva akan menjadi lebih mulus. Oleh karena itu, kurva dengan periode waktu yang sedikit biasanya lebih naik turun dan responsif.

Dalam menentukan DeMark indikator terdapat dua variabel yang dapat digunakan yakni DeMax dan DeMin. Pada tabel, jika harga puncak pada sebuah periode waktu  lebih tinggi dari harga puncak di periode sebelumnya, maka variabel DeMax untuk periode itu adalah perbedaan kedua harga puncak di kedua periode tsb. Hal ini berlaku dalam menentukan variabel DeMin. Hanya saja harga yang digunakan bukan harga puncak tinggi tapi harga puncak rendah.

Ketika nilai kedua variabel sudah ditemukan, terdapat formula tertentu yang bisa digunakan. Dari formula indikator DeMax dapat disimpulkan bahwa semakin besar variabel DeMax  yang dibandingkan dengan DeMin, maka semakin besar nilai indikator DeMarker yang didapatkan. Nilai ini akan muncul secara otomatis tanpa perlu Anda hitung jika menggunakan chartingsoftware.

Pada grafik yang menggunakan skala 0  - 1, nilai di atas 0.7 menunjukkan bahwa penurunan harga akan terjadi.  Sedangkan nilai di bawah 0.3 mengindikasikan harga akan naik. Nilai di antara 0.3 – 0.7 menunjukkan periode dengan risiko rendah untuk memasuki pasar. 


Artikel terkait:
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar

Advertiser