Apa Itu Yield dan Capital Gain?
namaguerizka.com Yield dan capital gain adalah dua istilah yang sering digunakan dalam investasi untuk menggambarkan cara investor mendapatkan keuntungan dari aset yang dimiliki. Meskipun keduanya berhubungan dengan pengembalian (returns), konsep ini memiliki perbedaan mendasar dalam cara keuntungan dihasilkan dan bagaimana keduanya dihitung.
---
1. Yield
Yield adalah rasio atau persentase yang menggambarkan pendapatan yang diperoleh dari suatu investasi relatif terhadap nilai atau harga investasi tersebut. Biasanya, yield dihasilkan dari pendapatan pasif seperti dividen, bunga, atau sewa.
Rumus Umum Yield:
\text{Yield} = \left( \frac{\text{Pendapatan Tahunan}}{\text{Harga Investasi}} \right) \times 100\%
Contoh Yield dalam Instrumen Investasi:
1. Saham Dividen: Jika seorang investor membeli saham senilai Rp10.000.000 dan menerima dividen tahunan sebesar Rp500.000, maka yield-nya adalah:
\text{Yield} = \left( \frac{Rp500.000}{Rp10.000.000} \right) \times 100\% = 5\%
---
Jenis-Jenis Yield:
Dividend Yield: Pendapatan dari dividen saham relatif terhadap harga saham.
Bond Yield: Pendapatan bunga dari obligasi relatif terhadap harga pembelian obligasi.
Rental Yield: Pendapatan dari properti sewa relatif terhadap harga properti.
---
2. Capital Gain
Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh ketika harga aset atau investasi meningkat dibandingkan harga pembeliannya. Keuntungan ini hanya terealisasi ketika investor menjual aset tersebut dengan harga lebih tinggi daripada harga belinya. Sebaliknya, jika harga jual lebih rendah daripada harga beli, hal ini disebut capital loss.
Contoh Capital Gain:
Misalkan Anda membeli saham perusahaan A dengan harga Rp50.000 per lembar, dan kemudian menjualnya dengan harga Rp70.000 per lembar. Capital gain-nya adalah:
\text{Capital Gain} = \text{Harga Jual} - \text{Harga Beli} = Rp70.000 - Rp50.000 = Rp20.000
Jika Anda memiliki 1.000 lembar saham, maka total capital gain Anda adalah:
Rp20.000 \times 1.000 = Rp20.000.000
---
3. Capital Gains Yield (CGY)
Capital Gains Yield (CGY) adalah persentase kenaikan harga investasi dibandingkan harga pembelian awalnya. CGY menggambarkan pengembalian investasi murni dari apresiasi harga aset, tanpa memperhitungkan pendapatan lain seperti dividen atau bunga.
Rumus Capital Gains Yield:
\text{CGY} = \left( \frac{\text{Harga Jual} - \text{Harga Beli}}{\text{Harga Beli}} \right) \times 100\%
Contoh CGY:
Jika Anda membeli saham dengan harga Rp100.000 per lembar dan menjualnya seharga Rp120.000, maka:
\text{CGY} = \left( \frac{Rp120.000 - Rp100.000}{Rp100.000} \right) \times 100\% = 20\%
---
4. Perbedaan Yield dan Capital Gain
---
5. Capital Gains Loss (CGL)
Capital Gains Loss (CGL) adalah kebalikan dari capital gain, yang terjadi ketika harga aset menurun dibandingkan harga pembeliannya. Misalnya, jika Anda membeli saham dengan harga Rp10.000 per lembar dan menjualnya seharga Rp8.000, maka Anda mengalami capital loss sebesar Rp2.000 per lembar.
Rumus CGL:
\text{CGL} = \left( \frac{\text{Harga Jual} - \text{Harga Beli}}{\text{Harga Beli}} \right) \times 100\%
---
6. Pengaruh Yield dan Capital Gain dalam Investasi
Diversifikasi Sumber Pendapatan: Investor dapat mengkombinasikan investasi dengan yield tinggi (pendapatan stabil) dan aset yang berpotensi menghasilkan capital gain untuk mencapai tujuan keuangan jangka pendek dan panjang.
Risiko dan Imbalan: Yield cenderung memberikan pengembalian lebih stabil, tetapi capital gain memiliki potensi keuntungan yang lebih besar (dengan risiko lebih tinggi).
Perencanaan Pajak: Di beberapa negara, yield dan capital gain dapat dikenakan pajak yang berbeda, sehingga investor harus memahami implikasi pajak untuk mengoptimalkan keuntungan.
---
Kesimpulan
Yield dan capital gain adalah dua konsep penting dalam investasi yang menggambarkan dua cara berbeda investor memperoleh keuntungan. Yield fokus pada pendapatan pasif secara rutin, sementara capital gain berkaitan dengan apresiasi nilai aset. Investor yang cerdas akan memahami perbedaan ini dan menggunakannya sesuai dengan tujuan keuangan mereka untuk memaksimalkan portofolio investasi.