Apakah Pinjol Mempengaruhi Pinjaman Bank?
namaguerizka.com Di era digital, kemudahan akses terhadap layanan keuangan berbasis teknologi, seperti financial technology atau pinjaman online (pinjol), telah memudahkan masyarakat memperoleh dana cepat. Namun, penggunaan pinjol secara tidak bijak dapat berdampak negatif, terutama ketika seseorang ingin mengajukan pinjaman di lembaga keuangan formal seperti bank. Salah satu dampak signifikan yang sering menjadi perhatian adalah bagaimana pinjol dapat memengaruhi skor kredit dan kemampuan seseorang mendapatkan pinjaman, termasuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Hubungan Antara Pinjol dan Skor Kredit
Skor kredit merupakan salah satu indikator penting yang digunakan oleh bank untuk menilai kelayakan seseorang dalam menerima fasilitas kredit. Di Indonesia, skor kredit diatur dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Dalam sistem ini, riwayat kredit seseorang, termasuk catatan dari pinjaman online, akan tercatat.
Pinjaman online yang terdaftar dan diawasi oleh OJK biasanya bekerja sama dengan lembaga pelaporan kredit, seperti Pefindo atau lembaga lainnya. Jika pengguna pinjol gagal membayar angsuran tepat waktu atau memiliki utang yang menumpuk, riwayat negatif ini akan tercatat dalam SLIK. Bank yang memeriksa data calon peminjam akan melihat riwayat kredit tersebut, yang dapat memengaruhi penilaian mereka terhadap kemampuan dan kebiasaan pembayaran calon nasabah.
Bagaimana Pinjol Mempengaruhi Pengajuan Pinjaman Bank?
1. Penurunan Skor Kredit
Keterlambatan pembayaran pinjaman online atau gagal bayar akan mencoreng catatan kredit seseorang. Semakin buruk riwayat kredit, semakin rendah skor kredit yang dimiliki. Hal ini menjadi hambatan utama saat mengajukan pinjaman ke bank, termasuk untuk kredit konsumtif seperti KPR.
2. Rasio Utang yang Tinggi
Bank juga mempertimbangkan rasio utang terhadap pendapatan (Debt-to-Income Ratio). Jika seseorang memiliki banyak pinjaman, termasuk pinjol, bank akan menilai beban utangnya terlalu besar dibandingkan dengan penghasilannya. Kondisi ini dapat membuat bank ragu memberikan pinjaman tambahan.
3. Citra Diri di Mata Bank
Penggunaan pinjaman online dalam jumlah besar atau secara terus-menerus dapat memberi kesan bahwa seseorang tidak memiliki manajemen keuangan yang baik. Bank mungkin melihat calon nasabah seperti ini sebagai risiko tinggi.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Pinjol
KPR adalah salah satu jenis pinjaman yang memerlukan evaluasi kredit yang sangat ketat. Bank ingin memastikan bahwa debitur mampu membayar cicilan rumah dalam jangka panjang. Jika catatan kredit seseorang menunjukkan penggunaan pinjol dengan riwayat buruk, kemungkinan besar pengajuan KPR akan ditolak. Selain itu, meskipun pengajuan diterima, syarat dan ketentuan yang diberikan bisa lebih berat, seperti bunga yang lebih tinggi atau jangka waktu cicilan yang lebih singkat.
Langkah-Langkah untuk Memperbaiki Skor Kredit
Jika Anda telah memiliki riwayat buruk akibat pinjol, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memperbaiki skor kredit:
1. Lunasi Utang yang Tertunda
Prioritaskan untuk melunasi utang pinjol yang belum terbayar. Pastikan tidak ada tunggakan yang akan tercatat sebagai riwayat negatif.
2. Kelola Keuangan dengan Baik
Buat anggaran keuangan yang realistis untuk mengatur pengeluaran dan menghindari utang baru.
3. Hindari Penggunaan Pinjol Berlebihan
Gunakan pinjaman online hanya dalam keadaan darurat, dan pilih platform yang terdaftar di OJK untuk menghindari risiko tambahan.
4. Gunakan Kredit dengan Bijak
Jika memungkinkan, ajukan pinjaman kecil di bank untuk mulai membangun riwayat kredit positif.
5. Pantau Riwayat Kredit di SLIK
Anda dapat memeriksa riwayat kredit melalui SLIK OJK secara berkala untuk memastikan tidak ada kesalahan pencatatan.
Kesimpulan
Penggunaan pinjaman online memang dapat menjadi solusi cepat untuk kebutuhan finansial, tetapi penggunaannya yang tidak bijak dapat memengaruhi kelayakan Anda dalam mengajukan pinjaman di bank. Riwayat kredit yang buruk, beban utang yang tinggi, dan persepsi negatif dari bank adalah beberapa dampak utama dari pinjol terhadap pengajuan pinjaman formal, termasuk KPR. Oleh karena itu, penting untuk memahami risiko ini dan selalu mengelola keuangan dengan bijaksana agar tetap memiliki catatan kredit yang baik.