Memahami Sistem Bagi Hasil Franchise: Cara Kerja dan Faktor yang Harus Dipertimbangkan
namaguerizka.com Sistem franchise menjadi salah satu model bisnis yang populer di berbagai sektor, seperti makanan, ritel, dan jasa. Salah satu aspek utama yang menentukan keberhasilan hubungan antara franchisor (pemilik merek) dan franchisee (pengelola cabang) adalah sistem bagi hasil. Sistem ini mengatur pembagian keuntungan usaha berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang cara kerja sistem bagi hasil franchise, skema pembayarannya, serta hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai kerja sama franchise.
---
Apa Itu Sistem Bagi Hasil Franchise?
Sistem bagi hasil dalam franchise adalah metode pembagian keuntungan yang diperoleh dari operasional bisnis franchisee. Sistem ini biasanya diatur dalam perjanjian tertulis (franchise agreement) yang menjadi dasar hukum kerja sama. Tujuan dari sistem bagi hasil ini adalah untuk memastikan franchisor mendapatkan imbalan atas merek, sistem, dan dukungan yang diberikan, sekaligus memberikan insentif kepada franchisee untuk mengelola bisnis secara efektif.
---
Cara Kerja Sistem Bagi Hasil
1. Pembayaran Berdasarkan Keuntungan
Franchisee diwajibkan untuk menyerahkan sejumlah persentase keuntungan bisnisnya kepada franchisor. Pembayaran ini bisa dilakukan secara harian, mingguan, atau bulanan, tergantung pada kesepakatan awal.
Skema Harian: Cocok untuk bisnis dengan perputaran uang yang cepat, seperti restoran cepat saji atau toko ritel.
Skema Bulanan: Lebih sering digunakan dalam bisnis yang membutuhkan waktu untuk menghitung keuntungan secara menyeluruh.
2. Persentase Pembagian Keuntungan
Proporsi pembagian keuntungan biasanya ditentukan berdasarkan model bisnis, tingkat dukungan dari franchisor, dan potensi pendapatan. Contoh skema:
50:50: Keuntungan dibagi rata antara franchisor dan franchisee.
60:40: Franchisee mendapatkan porsi yang lebih besar (60%), sedangkan franchisor mendapatkan sisanya (40%).
3. Jenis Pembayaran Lain
Selain bagi hasil, franchisee sering kali diwajibkan membayar beberapa biaya tambahan, seperti:
Biaya Royalti Tetap: Biaya tetap yang dibayarkan tanpa memandang keuntungan yang diperoleh.
Biaya Pemasaran: Untuk mendukung promosi bersama yang dilakukan oleh franchisor.
---
Keuntungan dan Kerugian Sistem Bagi Hasil
Keuntungan:
1. Bagi Franchisee:
Tidak ada tekanan untuk membayar biaya tetap jika pendapatan sedang rendah.
Beban finansial terasa lebih ringan dibandingkan sistem royalti tetap.
2. Bagi Franchisor:
Keuntungan meningkat seiring pertumbuhan pendapatan franchisee.
Mendorong kerja sama yang lebih erat karena kesuksesan franchisee juga menguntungkan franchisor.
Kerugian:
1. Bagi Franchisee:
Pembagian keuntungan yang besar dapat mengurangi potensi tabungan atau reinvestasi.
Kurang fleksibel jika franchisee ingin mengembangkan usahanya secara mandiri.
2. Bagi Franchisor:
Jika franchisee kurang kompeten, pendapatan franchisor juga akan terdampak.
Membutuhkan pengawasan yang ketat terhadap laporan keuangan franchisee.
---
Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
1. Transparansi Keuangan
Franchisee harus menyediakan laporan keuangan yang transparan agar pembagian keuntungan dapat dilakukan dengan adil.
2. Kesesuaian Skema
Pilih skema yang sesuai dengan model bisnis. Bisnis dengan margin keuntungan rendah mungkin lebih cocok dengan skema persentase kecil.
3. Dukungan dari Franchisor
Pastikan franchisor memberikan dukungan yang memadai, seperti pelatihan, pemasaran, dan pembaruan sistem.
4. Kesepakatan yang Jelas
Perjanjian harus mencakup semua detail terkait pembagian keuntungan, termasuk cara perhitungan, waktu pembayaran, dan konsekuensi jika ada keterlambatan.
---
Contoh Studi Kasus
Franchise Kuliner:
Sebuah waralaba makanan cepat saji memiliki skema bagi hasil 60:40. Franchisee mendapatkan 60% dari keuntungan bersih, sedangkan franchisor mendapatkan 40%. Pembayaran dilakukan setiap bulan setelah franchisee menyampaikan laporan keuangan. Franchisor juga mengenakan biaya tambahan untuk pemasaran sebesar 5% dari total pendapatan kotor.
Franchise Jasa:
Dalam bisnis jasa, seperti bimbingan belajar, franchisee dan franchisor sepakat dengan skema 50:50. Sistem ini dinilai adil karena franchisor menyediakan pelatihan intensif dan materi pembelajaran.
---
Kesimpulan
Sistem bagi hasil franchise adalah solusi yang saling menguntungkan jika dikelola dengan baik. Franchisee perlu memastikan bahwa pembagian keuntungan sesuai dengan potensi usaha mereka, sementara franchisor harus memberikan dukungan yang memadai untuk kesuksesan bisnis. Sebelum menandatangani perjanjian, pastikan untuk membaca dan memahami semua ketentuan agar kerja sama berjalan lancar.