--> Skip to main content

Pengertian Saham dan Perannya dalam Dunia Investasi

namaguerizka.com Saham adalah salah satu instrumen investasi yang populer di dunia keuangan. Saham, atau yang dalam bahasa Inggris disebut "stock" atau "share," merupakan bukti kepemilikan seseorang atau pihak tertentu atas sebagian modal suatu perusahaan. Seseorang yang memiliki saham dalam suatu perusahaan berarti memiliki sebagian dari perusahaan tersebut, sesuai dengan proporsi kepemilikan saham yang dimilikinya. Saham ini juga memberikan hak kepada pemegangnya untuk memperoleh bagian dari keuntungan perusahaan serta terlibat dalam pengambilan keputusan perusahaan melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Pengertian Saham Secara Umum

Secara umum, saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha dalam sebuah perusahaan atau Perseroan Terbatas (PT). Saham diterbitkan oleh perusahaan sebagai cara untuk memperoleh modal dari pihak eksternal. Ketika seseorang membeli saham suatu perusahaan, mereka secara tidak langsung memberikan modal kepada perusahaan tersebut untuk keperluan operasional, ekspansi, atau proyek-proyek bisnis lainnya. Sebagai gantinya, perusahaan memberikan saham yang menjadi bukti kepemilikan serta memberikan hak-hak tertentu kepada pemegang saham.

Pemegang saham biasanya memiliki tiga hak utama:

1. Hak atas Dividen: Pemegang saham berhak menerima dividen atau pembagian keuntungan perusahaan, yang biasanya dibagikan secara berkala (misalnya tahunan). Besarnya dividen ini biasanya diputuskan dalam RUPS, tergantung dari profit yang dihasilkan perusahaan dan kebijakan pembagian laba.


2. Hak untuk Menghadiri dan Memilih dalam RUPS: RUPS adalah pertemuan tahunan atau luar biasa antara perusahaan dan pemegang sahamnya. Dalam RUPS, pemegang saham dapat memberikan suara pada berbagai keputusan penting, seperti penetapan dividen, pemilihan dewan direksi, hingga persetujuan rencana bisnis perusahaan.


3. Hak atas Aset Perusahaan: Jika perusahaan dilikuidasi atau dijual, pemegang saham memiliki hak klaim atas sisa aset setelah semua kewajiban perusahaan, seperti utang dan beban lainnya, telah dibayarkan. Hak ini bersifat residual, artinya pemegang saham akan mendapatkan bagian terakhir setelah pemegang obligasi dan kreditur.



Jenis-Jenis Saham

Saham terbagi menjadi beberapa jenis, tergantung pada hak-hak dan kewajiban yang melekat pada saham tersebut. Berikut adalah beberapa jenis saham yang umum dijumpai:

1. Saham Biasa (Common Stock): Ini adalah jenis saham yang paling umum dan memberikan hak suara kepada pemegang saham. Pemegang saham biasa memiliki hak atas dividen dan sisa aset perusahaan jika perusahaan dilikuidasi. Namun, pemegang saham biasa akan menerima pembagian aset terakhir setelah semua kreditur dan pemegang saham preferen terpenuhi haknya.


2. Saham Preferen (Preferred Stock): Pemegang saham preferen memiliki hak yang lebih istimewa dibandingkan pemegang saham biasa. Mereka biasanya menerima dividen tetap dan memiliki hak lebih dulu atas pembagian aset perusahaan jika terjadi likuidasi. Namun, pemegang saham preferen sering kali tidak memiliki hak suara dalam RUPS.



Keuntungan dan Risiko Memiliki Saham

Investasi saham dikenal memiliki potensi keuntungan yang tinggi, namun juga disertai dengan risiko yang besar. Berikut adalah keuntungan dan risiko memiliki saham:

Keuntungan

1. Potensi Capital Gain: Saham dapat memberikan capital gain, yaitu selisih antara harga beli dan harga jual saham. Ketika harga saham naik, pemegang saham dapat menjual sahamnya dengan keuntungan.


2. Dividen: Beberapa perusahaan membagikan sebagian dari keuntungan mereka dalam bentuk dividen kepada pemegang saham, yang menjadi sumber penghasilan tambahan.


3. Kepemilikan dalam Perusahaan: Dengan memiliki saham, investor secara langsung memiliki bagian dari perusahaan tersebut. Hal ini memungkinkan investor untuk mendapatkan manfaat langsung dari pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.



Risiko

1. Fluktuasi Harga: Harga saham sangat mudah dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi, seperti inflasi, suku bunga, kondisi politik, dan kinerja perusahaan. Fluktuasi harga ini dapat menyebabkan kerugian bagi investor.


2. Risiko Likuiditas: Tidak semua saham mudah dijual kembali di pasar. Saham-saham yang kurang diminati bisa menjadi sulit untuk dijual, terutama dalam kondisi pasar yang tidak stabil.


3. Risiko Perusahaan: Jika perusahaan mengalami kerugian atau bahkan bangkrut, pemegang saham mungkin kehilangan sebagian atau seluruh investasinya. Pemegang saham juga akan menjadi pihak terakhir yang menerima aset perusahaan jika perusahaan dilikuidasi.



Cara Membeli dan Menjual Saham

Untuk dapat memiliki saham suatu perusahaan, seorang investor harus membelinya melalui bursa saham, seperti Bursa Efek Indonesia (BEI) di Indonesia. Berikut adalah tahapan umum untuk membeli saham:

1. Membuka Rekening Efek: Calon investor harus membuka rekening efek melalui perusahaan sekuritas yang telah terdaftar di bursa efek.


2. Memilih Saham: Investor kemudian dapat memilih saham yang ingin dibeli berdasarkan analisis atau tujuan investasi. Mereka bisa memilih berdasarkan fundamental perusahaan atau analisis teknikal.


3. Transaksi di Bursa: Investor dapat melakukan transaksi beli atau jual saham melalui platform perdagangan yang disediakan oleh perusahaan sekuritas.



Kesimpulan

Saham adalah instrumen investasi yang menawarkan keuntungan besar tetapi juga mengandung risiko yang tidak kalah besar. Dengan pemahaman yang baik tentang cara kerja saham, hak-hak yang melekat pada kepemilikan saham, jenis-jenis saham, serta potensi keuntungan dan risikonya, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijak. Di dunia yang semakin berkembang ini, investasi saham dapat menjadi salah satu cara untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang bagi individu atau perusahaan.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar

Advertiser