Bisakah Cacing Masuk ke Dalam Sashimi?
namaguerizka.com Sashimi adalah makanan khas Jepang yang terkenal karena kelezatannya dan keasliannya. Makanan ini terdiri dari potongan ikan mentah yang segar, sering kali disajikan tanpa nasi. Meski sangat populer dan dianggap mewah, sashimi juga memiliki risiko kesehatan tertentu, salah satunya adalah potensi infeksi akibat cacing parasit atau patogen lainnya.
Jenis Parasit yang Mungkin Terkandung dalam Sashimi
Salah satu ancaman utama yang dapat ditemukan dalam sashimi adalah parasit, terutama cacing jenis Anisakis simplex. Anisakis adalah cacing parasit yang dapat menginfeksi manusia ketika mereka mengonsumsi ikan atau makanan laut yang mentah atau tidak dimasak dengan sempurna. Berikut beberapa fakta penting tentang Anisakis:
1. Siklus Hidup Anisakis
Cacing Anisakis hidup dalam tubuh inang utamanya, seperti mamalia laut (lumba-lumba, paus, dan anjing laut). Telur mereka dilepaskan ke laut melalui feses, kemudian menetas menjadi larva yang dimakan oleh krustasea kecil. Ketika ikan atau cumi memakan krustasea ini, larva berpindah dan menetap di jaringan ikan tersebut, termasuk di bagian dagingnya.
2. Penyebab Infeksi Manusia
Jika sashimi dibuat dari ikan yang terinfeksi dan larva Anisakis tidak dihilangkan, parasit ini dapat berpindah ke tubuh manusia. Kondisi ini dikenal sebagai anisakiasis.
Risiko Infeksi Bakteri
Selain parasit, sashimi juga dapat menjadi medium penyebaran bakteri berbahaya, seperti:
Salmonella: Bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan dengan gejala seperti diare, demam, dan kram perut.
Listeria monocytogenes: Biasanya ditemukan dalam makanan laut mentah, bakteri ini dapat menyebabkan infeksi serius, terutama pada ibu hamil, bayi, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Gejala meliputi demam, nyeri otot, dan bahkan komplikasi seperti meningitis.
Gejala Infeksi Akibat Mengonsumsi Sashimi yang Terkontaminasi
Infeksi dari parasit seperti Anisakis atau bakteri biasanya menimbulkan gejala gastrointestinal yang parah, seperti:
Mual
Muntah
Nyeri perut akut
Diare
Demam (pada kasus infeksi bakteri)
Pada kasus anisakiasis, larva Anisakis dapat menempel di dinding saluran pencernaan, menyebabkan peradangan yang menyerupai gejala usus buntu atau tukak lambung.
Cara Mengurangi Risiko
Meski sashimi memiliki risiko kesehatan, ada beberapa cara untuk meminimalkan kemungkinan terkena infeksi:
1. Pemilihan Ikan yang Tepat
Pastikan sashimi dibuat dari ikan yang segar dan telah melalui proses penanganan yang aman. Ikan yang digunakan untuk sashimi biasanya disebut sushi-grade fish, yaitu ikan yang telah diperiksa untuk mengurangi risiko kontaminasi.
2. Pembekuan Ikan
Prosedur standar untuk ikan sashimi adalah membekukannya pada suhu -20°C selama minimal 7 hari atau pada -35°C selama 15 jam. Proses ini dapat membunuh larva parasit seperti Anisakis.
3. Kebersihan dan Keamanan Pengolahan
Restoran sushi atau sashimi yang profesional dan terpercaya umumnya mematuhi standar kebersihan yang ketat untuk memastikan ikan yang disajikan aman.
4. Memeriksa Tanda-tanda Kesegaran Ikan
Ikan yang segar memiliki bau laut yang ringan, dagingnya kenyal, dan tidak berbau amis menyengat.
Siapa yang Harus Menghindari Sashimi?
Meskipun sashimi dapat dinikmati dengan aman jika disiapkan dengan benar, beberapa kelompok rentan mungkin lebih baik menghindarinya:
Ibu hamil
Anak-anak
Lansia
Individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah
Kesimpulan
Cacing seperti Anisakis memang dapat masuk ke dalam sashimi, tetapi risiko ini dapat diminimalkan dengan memilih ikan yang telah dibekukan dan diproses dengan baik. Selain itu, kebersihan dan kehati-hatian dalam penyajian adalah kunci utama untuk menikmati sashimi dengan aman. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan setelah mengonsumsi sashimi, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.