Mengapa Jepang Mulai Makan Ikan Mentah?
namaguerizka.com Makan ikan mentah adalah salah satu tradisi kuliner yang menjadi ikon Jepang, terutama melalui hidangan seperti sushi dan sashimi. Namun, kebiasaan ini tidak muncul begitu saja. Sejarahnya panjang, berakar pada kebutuhan praktis untuk pengawetan makanan, perkembangan budaya, serta penghargaan terhadap bahan makanan segar.
Asal Usul: Pengawetan Ikan dengan Nasi Fermentasi (Narezushi)
Pada awalnya, ikan mentah tidak dikonsumsi langsung seperti sekarang. Tradisi makan ikan mentah berawal dari metode pengawetan makanan yang dikenal sebagai narezushi. Metode ini berkembang sekitar abad ke-8, ketika fermentasi digunakan sebagai cara untuk memperpanjang masa simpan ikan. Prosesnya melibatkan pembungkusan ikan segar dengan nasi yang difermentasi menggunakan garam. Fermentasi ini bisa berlangsung selama beberapa bulan hingga satu tahun.
Dalam narezushi, nasi yang telah difermentasi bertindak sebagai media pengawet, sementara rasa ikan menjadi lebih kompleks karena fermentasi. Namun, nasi yang telah digunakan biasanya dibuang, dan hanya ikan yang dimakan. Pendekatan ini lahir dari kebutuhan masyarakat pada masa itu untuk mengawetkan hasil tangkapan ikan mereka di era tanpa pendingin modern.
Transformasi ke Sushi Modern
Proses makan ikan mentah yang lebih mirip dengan kebiasaan modern mulai berkembang pada periode Edo (1603–1868). Pada era ini, sushi mengalami transformasi. Salah satu inovasi besar adalah munculnya hayazushi atau sushi cepat, di mana ikan segar dan nasi beras cuka mulai dikombinasikan untuk membuat hidangan yang bisa langsung dimakan. Proses ini tidak lagi membutuhkan fermentasi panjang.
Puncaknya adalah lahirnya nigiri sushi, yaitu potongan ikan mentah yang diletakkan di atas bola kecil nasi yang dibumbui cuka. Nigiri sushi mulai populer di Edo (kini Tokyo), di mana masyarakat perkotaan mencari makanan cepat saji yang tetap segar dan lezat. Popularitas nigiri sushi membuka jalan bagi budaya makan ikan mentah secara langsung.
Mengapa Ikan Mentah Menjadi Favorit di Jepang?
Beberapa faktor utama mendukung penerimaan ikan mentah sebagai makanan pokok di Jepang:
1. Ketersediaan Bahan Segar
Jepang adalah negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan, membuat hasil laut sangat melimpah. Ikan segar dapat diperoleh dengan mudah, sehingga memungkinkan konsumsi langsung tanpa perlu dimasak.
2. Teknik Pengolahan dan Penyajian
Seiring waktu, masyarakat Jepang mengembangkan teknik khusus dalam menyajikan ikan mentah, seperti memotong ikan dengan cara tertentu untuk menghasilkan tekstur yang lembut dan rasa yang optimal. Peran chef sushi atau itamae juga sangat dihargai karena keahlian mereka.
3. Kesehatan dan Kebersihan
Jepang memiliki standar kebersihan yang sangat tinggi dalam menangani makanan laut. Hal ini membuat konsumsi ikan mentah relatif aman dibandingkan di tempat lain.
4. Nilai Gizi dan Rasa Alami
Ikan mentah dianggap memiliki rasa alami yang lebih murni dan tekstur unik yang tidak ditemukan pada ikan yang dimasak. Selain itu, ikan mentah kaya akan nutrisi seperti protein, omega-3, dan vitamin yang bisa rusak saat dimasak.
5. Budaya Minimalis dalam Kuliner
Budaya Jepang sangat menghargai kesederhanaan dan keaslian bahan makanan. Filosofi ini tercermin dalam sushi dan sashimi, di mana bahan berkualitas tinggi menjadi bintang utama tanpa perlu banyak bumbu.
Pengaruh pada Dunia Modern
Budaya makan ikan mentah Jepang kini mendunia, berkat popularitas sushi. Restoran sushi tersebar di seluruh penjuru dunia, menghadirkan hidangan seperti nigiri, sashimi, dan maki roll yang disukai banyak orang. Konsumsi ikan mentah kini menjadi simbol kelezatan dan eksotisme kuliner Jepang.
Namun, keberlanjutan tradisi ini menghadapi tantangan modern, seperti penurunan populasi ikan akibat penangkapan berlebihan dan perubahan iklim. Oleh karena itu, Jepang dan komunitas internasional sedang mencari cara untuk melestarikan tradisi ini tanpa mengorbankan ekosistem laut.
Kesimpulan
Kebiasaan makan ikan mentah di Jepang berasal dari kebutuhan praktis dan kemudian berkembang menjadi seni kuliner yang dihormati. Dari narezushi yang berbasis fermentasi hingga nigiri sushi yang menonjolkan kesegaran bahan, tradisi ini mencerminkan evolusi budaya Jepang dalam menghargai hasil laut mereka. Dengan menjaga kualitas, kebersihan, dan inovasi, makan ikan mentah tetap menjadi bagian penting dari identitas kuliner Jepang yang mendunia.