--> Skip to main content

Mengenal Klasifikasi Bahan Pakan Ternak Menurut NRC

namaguerizka.com Bahan pakan ternak merupakan elemen utama dalam keberhasilan sistem peternakan. Ketersediaan bahan pakan yang berkualitas akan menentukan tingkat produktivitas ternak, baik untuk daging, susu, maupun telur. National Research Council (NRC) di Amerika Serikat telah menetapkan klasifikasi bahan pakan ke dalam delapan kelas utama. Pembagian ini didasarkan pada karakteristik dan kandungan nutrisi masing-masing bahan pakan. Berikut penjelasan rinci mengenai delapan kelas tersebut:

1. Hijauan Kering dan Jerami

Kelas pertama ini mencakup bahan pakan yang berasal dari tanaman kering seperti jerami padi, jerami gandum, dan rumput kering. Biasanya, bahan ini memiliki kadar serat kasar yang tinggi, namun rendah protein dan energi. Hijauan kering sering digunakan sebagai pakan dasar untuk ternak ruminansia seperti sapi, kambing, dan domba, terutama saat musim kemarau atau ketika pakan segar sulit didapatkan.

2. Pastura, Tanaman Padangan, dan Hijauan Segar

Bahan pakan dalam kelas ini adalah hijauan segar yang dipanen langsung dari padang rumput atau ladang. Contohnya adalah rumput gajah, rumput odot, dan berbagai jenis leguminosa seperti kacang-kacangan. Hijauan segar ini kaya akan vitamin, mineral, dan serat, sehingga menjadi pilihan utama untuk pakan ternak ruminansia.

3. Silase

Silase adalah pakan fermentasi yang biasanya dibuat dari hijauan seperti jagung, sorgum, atau rumput-rumputan. Proses fermentasi ini bertujuan untuk meningkatkan daya simpan hijauan dan menjaga kandungan nutrisinya. Silase sering digunakan sebagai alternatif pakan saat hijauan segar tidak tersedia.

4. Sumber Energi

Kelas ini meliputi bahan pakan yang kaya akan karbohidrat dan lemak. Contoh utamanya adalah jagung, sorgum, gandum, dedak padi, dan molase. Bahan-bahan ini berfungsi sebagai penyedia energi utama bagi ternak, terutama ternak non-ruminansia seperti ayam dan babi.

5. Sumber Protein

Sumber protein dibagi menjadi dua kategori, yaitu sumber protein nabati dan hewani. Contoh sumber protein nabati adalah bungkil kedelai, bungkil kelapa, dan kacang tanah. Sementara itu, sumber protein hewani meliputi tepung ikan, tepung tulang, dan daging. Protein berperan penting dalam pertumbuhan, produksi susu, dan reproduksi ternak.

6. Mineral

Bahan pakan sumber mineral seperti garam, kapur, dan fosfat ditambahkan untuk melengkapi kebutuhan mineral ternak. Kekurangan mineral dapat menyebabkan gangguan kesehatan, pertumbuhan, dan produktivitas ternak.

7. Vitamin

Kelas ini mencakup bahan pakan atau suplemen yang mengandung vitamin tertentu, seperti vitamin A, D, E, dan K. Vitamin biasanya diberikan dalam bentuk campuran pakan atau sebagai suplemen tambahan untuk menjaga kesehatan ternak.

8. Aditif Pakan

Aditif pakan adalah bahan tambahan yang berfungsi meningkatkan efisiensi pakan, mencegah penyakit, atau memperbaiki kualitas produk ternak. Contohnya adalah probiotik, antibiotik, enzim, dan antioksidan.

Pentingnya Pemilihan Bahan Pakan yang Tepat

Setiap kelas bahan pakan memiliki fungsi dan manfaat yang berbeda, sehingga kombinasi yang tepat sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi ternak. Pemilihan bahan pakan harus disesuaikan dengan jenis ternak, tujuan pemeliharaan (penggemukan, produksi susu, atau telur), serta ketersediaan bahan pakan di daerah tersebut.

Dengan memahami klasifikasi ini, peternak dapat menyusun ransum pakan yang lebih efisien dan berkualitas, sehingga meningkatkan hasil produksi serta menjaga kesehatan ternak secara keseluruhan.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar

Advertiser