--> Skip to main content

Mengapa Merkantilisme Ditinggalkan dan Digantikan oleh Kapitalisme Perdagangan Bebas

namaguerizka.com Pada abad ke-18 dan awal abad ke-19, dunia ekonomi mengalami perubahan besar yang membentuk fondasi sistem ekonomi global seperti yang kita kenal hari ini. Salah satu pergeseran paling signifikan adalah meninggalkannya sistem merkantilisme dan beralih ke kapitalisme perdagangan bebas. Perubahan ini tidak hanya terjadi karena kebutuhan praktis, tetapi juga karena munculnya pemikiran ekonomi baru yang radikal pada masa itu, seperti yang dipelopori oleh Adam Smith.

Apa Itu Merkantilisme?

Merkantilisme adalah sistem ekonomi yang berkembang di Eropa antara abad ke-16 hingga 18, di mana kekayaan sebuah negara dianggap bergantung pada seberapa banyak logam mulia yang dimilikinya, terutama emas dan perak. Dalam sistem ini, pemerintah berperan besar dalam mengatur perekonomian, termasuk mengenakan tarif tinggi pada barang impor, memberikan subsidi kepada industri lokal, serta mengontrol perdagangan koloni untuk memastikan keuntungan hanya mengalir ke negara induk.

Tujuan utama merkantilisme adalah menciptakan surplus perdagangan — yaitu ekspor lebih besar daripada impor — agar logam mulia terus masuk ke kas negara. Koloni-koloni digunakan sebagai sumber bahan baku murah dan pasar bagi produk industri negara kolonial.

Mengapa Merkantilisme Mulai Ditinggalkan?

Seiring perkembangan zaman, berbagai kelemahan dalam sistem merkantilisme mulai terlihat:

1. Ketidakefisienan Ekonomi
Karena negara terlalu mengontrol ekonomi dan membatasi perdagangan internasional dengan tarif serta larangan, sistem merkantilisme sering kali menciptakan distorsi pasar. Banyak negara akhirnya memproduksi barang-barang yang sebenarnya bisa diperoleh lebih murah dari negara lain, hanya demi menghindari impor.


2. Beban Administratif dan Biaya Tinggi
Sistem kontrol yang ketat atas perdagangan memerlukan birokrasi besar, dan sering kali menyebabkan korupsi serta penyelundupan. Hal ini membebani ekonomi dan memperlambat pertumbuhan.


3. Ketergantungan Kolonial yang Tidak Berkelanjutan
Merkantilisme sangat bergantung pada eksploitasi koloni. Namun, ketegangan politik dan semangat kemerdekaan di berbagai koloni menjadikan sistem ini sulit untuk dipertahankan dalam jangka panjang.



Peran Pemikiran Ekonomi Baru: Adam Smith dan Kapitalisme

Puncak perubahan ini terjadi di London dan Inggris secara umum, di mana pengaruh pemikir seperti Adam Smith sangat kuat. Dalam bukunya The Wealth of Nations (1776), Smith mengkritik merkantilisme secara tajam dan memperkenalkan ide-ide dasar kapitalisme perdagangan bebas.

Menurut Smith:

Kekayaan suatu bangsa bukan diukur dari tumpukan emas dan perak, melainkan dari total produksi dan konsumsi barang dan jasa.

Pemerintah seharusnya tidak terlalu mencampuri pasar; pasar akan mengatur dirinya sendiri melalui mekanisme "tangan tak terlihat" (invisible hand).

Perdagangan bebas memungkinkan negara-negara untuk mengkhususkan diri dalam produksi barang yang paling efisien bagi mereka, sehingga total produksi global meningkat dan semua negara diuntungkan.


Dampak dari Perubahan Ini

Ketika London dan negara-negara Eropa lainnya mulai mengadopsi prinsip perdagangan bebas:

Mereka mencari lokasi produksi yang paling murah dan efisien, sering kali di luar kota besar atau bahkan di luar negeri.

Industri menjadi lebih kompetitif karena tidak lagi dilindungi oleh tarif tinggi.

Koloni tidak lagi hanya berperan sebagai pemasok bahan mentah dan pasar barang jadi, tetapi juga menjadi tempat produksi itu sendiri — yang pada akhirnya juga mendorong munculnya gerakan kemerdekaan di banyak koloni.


Kesimpulan

Merkantilisme ditinggalkan karena dianggap kaku, tidak efisien, dan membatasi pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Peralihan ke kapitalisme perdagangan bebas menawarkan fleksibilitas, efisiensi, dan pertumbuhan yang lebih besar melalui keterbukaan pasar dan spesialisasi produksi. Pemikiran Adam Smith dan revolusi industri menjadi katalis utama dalam pergeseran besar ini, membawa dunia ke dalam era ekonomi modern yang lebih dinamis.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar

Advertiser