Cara Kerja Core CPI dan Core PCE dalam Praktik Ekonomi
Dalam artikel ini, kita akan mengulas:
- Apa itu Core CPI dan Core PCE
- Bagaimana cara kerja masing-masing indikator
- Perbedaan utama di antara keduanya
- Peran mereka dalam kebijakan ekonomi dan pengambilan keputusan pemerintah
Apa Itu Core CPI?
Core CPI adalah indeks harga konsumen inti yang mengukur perubahan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga, tanpa memasukkan komponen yang sangat volatil seperti harga makanan dan energi.
Mengapa makanan dan energi dikecualikan?
Harga makanan dan energi cenderung sangat fluktuatif karena dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti cuaca, geopolitik, dan pasar global. Untuk mendapatkan gambaran inflasi yang lebih stabil dan mencerminkan tekanan harga jangka panjang, ekonom lebih memilih menggunakan "core" (inti) CPI.
Siapa yang menerbitkan CPI?
Di Amerika Serikat, CPI diterbitkan oleh Bureau of Labor Statistics (BLS) setiap bulan.
Contoh:
Jika harga pakaian, sewa, layanan kesehatan, dan transportasi meningkat, maka Core CPI akan mencerminkan kenaikan ini, namun tidak akan terpengaruh jika harga minyak tiba-tiba turun drastis karena perubahan produksi OPEC.
Apa Itu Core PCE?
Core PCE, atau indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti, juga mengukur inflasi konsumen dengan mengecualikan harga makanan dan energi. Namun, pendekatan dan sumber data yang digunakan dalam perhitungannya berbeda dari Core CPI.
Siapa yang menerbitkan PCE?
Core PCE diterbitkan oleh Bureau of Economic Analysis (BEA) sebagai bagian dari laporan pengeluaran konsumen di dalam Produk Domestik Bruto (PDB).
Keunggulan Core PCE:
- Lebih luas cakupannya – mencakup pengeluaran yang dibayarkan pihak ketiga (seperti perusahaan asuransi yang membayar biaya medis).
- Menggunakan data aktual transaksi konsumen – berdasarkan data pengeluaran aktual, bukan survei harga tetap.
- Mengakomodasi perubahan perilaku konsumen – mencerminkan bagaimana konsumen mengubah kebiasaan belanja mereka saat harga berubah (substitution effect).
Contoh:
Jika harga daging sapi naik, dan konsumen mulai membeli ayam sebagai pengganti, Core PCE akan menyesuaikan bobot berdasarkan perubahan ini. Core CPI, di sisi lain, mungkin tetap menimbang daging sapi dengan bobot yang sama.
Perbedaan Antara Core CPI dan Core PCE
Bagaimana Core CPI dan Core PCE Digunakan dalam Praktik Ekonomi?
1. Penentu Kebijakan Suku Bunga oleh The Fed
Federal Reserve (bank sentral AS) menggunakan Core PCE sebagai tolok ukur utama inflasi karena sifatnya yang lebih stabil dan responsif terhadap perilaku ekonomi nyata. Target inflasi tahunan The Fed biasanya berada di angka 2% Core PCE.
2. Perencanaan Anggaran dan Fiskal
Pemerintah dan lembaga fiskal menggunakan indikator ini untuk memperkirakan nilai tukar uang di masa depan, menyesuaikan anggaran program sosial, dan membuat proyeksi fiskal jangka panjang.
3. Pengambilan Keputusan oleh Investor dan Korporasi
Investor menggunakan data inflasi ini untuk memproyeksikan arah suku bunga dan kinerja pasar obligasi. Korporasi juga menggunakan data ini dalam penentuan harga produk dan strategi bisnis jangka panjang.
4. Penyesuaian Gaji dan Kontrak
Beberapa kontrak kerja, sewa, atau pensiun diindeks terhadap Core CPI agar tetap mencerminkan nilai riil yang adil dari waktu ke waktu.
Tantangan dan Kritik
Meski keduanya digunakan secara luas, ada kritik terhadap kedua indikator:
- Core CPI dianggap terlalu lambat dalam mencerminkan realitas konsumen karena tidak menyesuaikan bobot konsumsi.
- Core PCE dinilai terlalu kompleks dan tidak transparan oleh beberapa analis karena perhitungannya sulit dilacak oleh publik.
Namun, kedua indikator tetap menjadi komponen penting dalam memahami dan mengelola dinamika inflasi dalam perekonomian modern.
Kesimpulan
Baik Core CPI maupun Core PCE merupakan alat penting dalam menilai kesehatan ekonomi dan menentukan arah kebijakan ekonomi. Meskipun memiliki pendekatan yang berbeda, keduanya sama-sama memberikan wawasan penting tentang tekanan harga yang mendasari dan membantu para pengambil kebijakan, pelaku pasar, serta masyarakat umum dalam membuat keputusan ekonomi yang lebih baik.
Memahami perbedaan dan cara kerja keduanya dapat membantu Anda — baik sebagai investor, akademisi, maupun warga negara — dalam memahami arah ekonomi makro saat ini dan masa depan.