Data Core PCE Dirilis: Apakah USD Akan Bullish atau Bearish?
Namun, pertanyaannya kini adalah: dengan data terbaru ini, apakah USD akan melanjutkan tren bullish atau justru melemah (bearish)? Mari kita bahas secara mendalam.
Apa Itu Core PCE dan Mengapa Penting?
Core PCE adalah versi inti dari indeks pengeluaran konsumsi pribadi, yang mengecualikan harga makanan dan energi yang cenderung fluktuatif. Indeks ini digunakan oleh The Fed sebagai indikator utama untuk mengukur inflasi dan menilai apakah target inflasi 2% tercapai atau tidak.
Berbeda dengan CPI (Consumer Price Index) yang juga mengukur inflasi, Core PCE dianggap lebih akurat mencerminkan tekanan harga dalam perekonomian karena metode pengukuran dan bobot komponennya lebih stabil.
Hasil Rilis Terbaru: Di Atas atau Di Bawah Ekspektasi?
Pada rilis terakhir (Mei 2025), Core PCE mencatat kenaikan tahunan sebesar 2,8%, sedikit lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang berada di 2,9%, dan sesuai dengan ekspektasi pasar. Kenaikan bulanan tercatat di angka 0,2%, yang juga inline dengan proyeksi analis.
Ini berarti inflasi inti mulai menunjukkan tanda-tanda pelambatan secara bertahap, namun masih cukup tinggi dibandingkan target 2% The Fed. Laporan ini menimbulkan spekulasi mengenai apakah The Fed akan tetap mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama, atau mulai membuka peluang pemangkasan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan.
Reaksi Pasar dan Dampaknya terhadap USD
Pasar keuangan cenderung bereaksi langsung terhadap data inflasi ini, terutama dalam pergerakan mata uang dan imbal hasil obligasi. Jika inflasi melemah, The Fed cenderung melunak, dan USD bisa melemah. Sebaliknya, jika inflasi tetap tinggi atau meningkat, maka ekspektasi pengetatan kebijakan moneter akan memperkuat USD.
Namun, dengan data yang kali ini inline dengan ekspektasi pasar dan menunjukkan penurunan ringan, reaksi USD relatif netral hingga sedikit melemah terhadap beberapa mata uang mayor. Indeks Dolar (DXY) sedikit terkoreksi ke bawah, mencerminkan bahwa pasar melihat ruang pelonggaran moneter mulai terbuka, meski belum dalam waktu dekat.
Bagaimana Prospek USD ke Depan?
Meskipun data Core PCE mulai menurun, The Fed kemungkinan besar akan tetap berhati-hati. Powell dan rekan-rekannya telah menekankan pentingnya data berurutan yang mendukung pelambatan inflasi sebelum mengambil langkah dovish.
Karena itu, outlook USD dalam jangka pendek cenderung bergantung pada dua faktor utama:
- Data ekonomi AS berikutnya, termasuk laporan pekerjaan (NFP), CPI, dan data PDB.
- Arah kebijakan The Fed dalam FOMC mendatang.
Jika data ekonomi menunjukkan pelemahan yang lebih luas dan inflasi terus turun, maka peluang pemangkasan suku bunga akan meningkat dan USD bisa bergerak ke arah bearish. Namun, jika ekonomi tetap tangguh dan inflasi mandek di atas 2,5%, maka The Fed bisa mempertahankan suku bunga lebih lama, yang membuat USD tetap kuat (bullish).
Kesimpulan: Bullish atau Bearish?
Untuk saat ini, USD berada dalam posisi netral cenderung bearish secara jangka pendek, menyusul rilis data Core PCE yang sesuai ekspektasi namun belum cukup untuk mengubah sikap hawkish The Fed secara drastis. Peluang penguatan USD tetap terbuka jika data ekonomi mendatang menunjukkan kekuatan ekonomi yang berkelanjutan.
Para trader dan investor disarankan untuk tetap memantau komentar pejabat The Fed serta data makroekonomi lainnya, karena semua ini akan membentuk ekspektasi pasar yang berdampak langsung pada pergerakan USD.
Disclaimer: Artikel ini hanya bersifat informatif dan bukan merupakan saran investasi. Selalu lakukan analisis pribadi sebelum mengambil keputusan di pasar keuangan.