--> Skip to main content

Mengapa PCE Lebih Dipilih daripada CPI oleh The Fed? Ini Alasannya

namaguerizka.com Dalam dunia ekonomi makro, inflasi adalah salah satu indikator kunci yang sangat diperhatikan oleh para pembuat kebijakan, termasuk Federal Reserve (The Fed) — bank sentral Amerika Serikat. Namun, ada berbagai cara untuk mengukur inflasi, dan dua indikator yang paling sering digunakan adalah Consumer Price Index (CPI) dan Personal Consumption Expenditures (PCE).

Banyak orang awam lebih mengenal CPI karena indikator ini sering disebut dalam media dan laporan keuangan. Namun, jika kita melihat lebih dekat kebijakan moneter The Fed, ternyata mereka lebih mengandalkan PCE daripada CPI dalam pengambilan keputusan suku bunga dan pengendalian inflasi. Lalu, mengapa The Fed lebih memilih PCE? Apa yang membuatnya lebih unggul dibandingkan CPI? Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.


Apa Itu CPI dan PCE?

Sebelum kita membahas perbandingan dan alasan preferensi The Fed, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu CPI dan PCE.

Consumer Price Index (CPI)

CPI adalah indeks yang mengukur rata-rata perubahan harga dari sekumpulan barang dan jasa yang biasa dikonsumsi rumah tangga di perkotaan. Indeks ini diterbitkan oleh Bureau of Labor Statistics (BLS) setiap bulan. CPI mencakup harga-harga dari kategori seperti makanan, transportasi, perumahan, pakaian, dan layanan kesehatan.

Personal Consumption Expenditures (PCE)

PCE adalah ukuran pengeluaran konsumen untuk barang dan jasa, dan indeks ini dikembangkan oleh Bureau of Economic Analysis (BEA). PCE mencerminkan semua pengeluaran konsumen dalam perekonomian, termasuk barang dan jasa yang dibayar oleh pihak ketiga (seperti pengeluaran medis yang dibayar oleh perusahaan asuransi).


Mengapa The Fed Lebih Memilih PCE?

Ada beberapa alasan utama mengapa The Fed lebih memilih PCE sebagai indikator utama untuk mengukur inflasi:

1. Cakupan yang Lebih Luas

PCE memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan CPI. CPI hanya mencerminkan pengeluaran rumah tangga perkotaan, sementara PCE mencakup semua konsumsi pribadi, termasuk pengeluaran yang tidak langsung dilakukan oleh konsumen (misalnya, pengeluaran asuransi kesehatan dari perusahaan).

Dengan demikian, PCE memberikan gambaran yang lebih menyeluruh tentang keseluruhan pengeluaran dalam perekonomian.

2. PCE Lebih Fleksibel dalam Menggambarkan Perubahan Perilaku Konsumen

Salah satu kekurangan CPI adalah bobot barang dan jasanya tetap selama setahun. Artinya, CPI tidak memperhitungkan bahwa konsumen dapat beralih dari barang yang mahal ke barang pengganti yang lebih murah ketika harga berubah. Sebaliknya, PCE memperbarui bobot komponennya secara dinamis, mencerminkan bagaimana konsumen benar-benar mengubah pola konsumsinya.

Contohnya: jika harga daging sapi naik tajam dan konsumen mulai membeli ayam lebih banyak, PCE akan mencerminkan perubahan ini, sedangkan CPI tidak.

3. Metodologi yang Dianggap Lebih Konsisten

The Fed menganggap bahwa metodologi yang digunakan dalam PCE lebih konsisten dengan prinsip-prinsip ekonomi makro. PCE menghitung harga berdasarkan data dari produk domestik bruto (PDB) dan pengeluaran aktual dalam ekonomi, bukan hanya dari survei rumah tangga seperti CPI.

Hal ini membuat PCE dianggap lebih akurat dalam mencerminkan inflasi secara keseluruhan, dan lebih relevan dalam pengambilan kebijakan tingkat nasional.

4. Revisi Data PCE yang Lebih Berkala dan Terpadu

Data PCE sering kali direvisi untuk mencerminkan data terbaru, sedangkan data CPI cenderung lebih statis. Ini membuat PCE lebih relevan dalam jangka panjang, karena selalu diperbarui berdasarkan informasi yang lebih lengkap dan akurat.


Contoh Perbandingan: CPI vs PCE

Sebagai gambaran, dalam beberapa tahun terakhir, angka inflasi berdasarkan CPI sering kali lebih tinggi daripada PCE. Misalnya:

  • CPI mencatat inflasi tahunan sebesar 3,4%
  • PCE mencatat inflasi tahunan sebesar 2,9%

Perbedaan ini disebabkan oleh metodologi dan bobot barang yang berbeda. The Fed lebih menyukai angka yang lebih halus dan stabil dalam jangka panjang — dan itulah yang diberikan oleh PCE.


Kesimpulan: PCE Adalah Favorit The Fed — Ini Alasannya

Meski CPI lebih populer di kalangan masyarakat dan media, The Fed lebih memilih PCE sebagai patokan utama dalam menetapkan kebijakan moneter. Ini karena PCE memiliki cakupan yang lebih luas, lebih responsif terhadap perubahan perilaku konsumen, menggunakan metodologi yang lebih makroekonomis, serta datanya lebih dinamis dan bisa direvisi.

Dalam merumuskan target inflasi — seperti target 2% inflasi tahunan — The Fed menggunakan PCE sebagai acuannya, bukan CPI. Oleh karena itu, bagi para analis ekonomi, investor, maupun pelaku pasar keuangan, memahami PCE dan pergerakannya menjadi sangat penting untuk membaca arah kebijakan The Fed ke depan.


Penutup

Mengetahui perbedaan antara CPI dan PCE bukan hanya penting bagi ekonom, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin memahami dinamika ekonomi global. Ketika The Fed berbicara soal inflasi, yang mereka maksud adalah inflasi versi PCE. Dengan pemahaman ini, kita bisa lebih bijak dalam menyikapi berita ekonomi dan keputusan moneter yang memengaruhi suku bunga, pasar keuangan, hingga nilai tukar.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar

Advertiser