--> Skip to main content

Contoh Program Transisi Energi di Indonesia

namaguerizka.com Sebagai negara berkembang dengan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia juga sedang berupaya mempercepat transisi energi menuju energi bersih dan berkelanjutan. Beberapa program yang sudah berjalan atau sedang direncanakan antara lain:

1. Pengembangan EBT (Energi Baru dan Terbarukan)

Pemerintah Indonesia menargetkan bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025. Upaya yang dilakukan antara lain pembangunan pembangkit listrik tenaga surya, tenaga angin, tenaga air, tenaga panas bumi, serta biomassa.

Indonesia memiliki potensi energi panas bumi (geothermal) terbesar kedua di dunia. Saat ini sudah ada beberapa PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) yang beroperasi, misalnya di Kamojang (Jawa Barat), Dieng (Jawa Tengah), dan Lahendong (Sulawesi Utara).

2. Program 1 Juta PLTS Atap

Program ini mendorong pemasangan panel surya di atap rumah, gedung perkantoran, pabrik, maupun fasilitas umum. Dengan PLTS atap, masyarakat bisa menghasilkan listrik sendiri dan mengurangi ketergantungan pada listrik berbasis fosil.

3. Biodiesel dan Biofuel

Indonesia juga mengembangkan program mandatori biodiesel, misalnya B30 (campuran 30% biodiesel dengan 70% solar) yang sudah dijalankan untuk kendaraan. Program ini bertujuan untuk mengurangi impor solar dan memanfaatkan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku lokal.

4. Pengurangan Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara

Indonesia secara bertahap akan mengurangi penggunaan PLTU batu bara, yang merupakan salah satu sumber emisi terbesar. Pemerintah juga mengumumkan rencana untuk tidak membangun PLTU batu bara baru setelah 2023, kecuali proyek yang sudah direncanakan sebelumnya.


Perkembangan Kendaraan Listrik

Salah satu sektor yang sangat penting dalam transisi energi adalah transportasi. Di seluruh dunia, tren penggunaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) terus meningkat.

Mengapa kendaraan listrik penting?

  • Mengurangi emisi gas rumah kaca dari kendaraan berbahan bakar fosil.
  • Mengurangi polusi udara di perkotaan.
  • Mengurangi ketergantungan impor bahan bakar minyak.

Tren di Indonesia

Pemerintah Indonesia menargetkan pada tahun 2030 akan ada 2 juta mobil listrik dan 13 juta motor listrik di jalan. Beberapa kebijakan yang mendukung, antara lain:

  • Insentif pajak untuk pembelian kendaraan listrik.
  • Pembangunan infrastruktur charging station (stasiun pengisian kendaraan listrik umum).
  • Pengembangan industri baterai nasional, dengan memanfaatkan cadangan nikel yang sangat besar di Indonesia.

Beberapa produsen mobil listrik global juga mulai berinvestasi di Indonesia. Bahkan, Indonesia berambisi menjadi salah satu pemain utama dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik dunia.


Skenario Masa Depan Energi Dunia

Melihat tren global, masa depan energi dunia diperkirakan akan sangat berbeda dibanding abad ke-20 yang didominasi minyak bumi.

1. Dominasi energi terbarukan

Sumber energi seperti surya, angin, dan hidro diprediksi akan menjadi sumber utama listrik dunia. Biaya pembangkit listrik tenaga surya dan angin yang terus menurun membuat keduanya semakin kompetitif.

2. Pertumbuhan kendaraan listrik

Penjualan kendaraan listrik terus meningkat setiap tahun. Banyak negara (seperti Norwegia, Inggris, Prancis, bahkan Tiongkok) sudah mengumumkan rencana untuk menghentikan penjualan mobil berbahan bakar bensin dan diesel mulai 2030–2040.

3. Hidrogen sebagai energi masa depan

Selain listrik, hidrogen juga mulai dikembangkan sebagai bahan bakar alternatif, terutama untuk kendaraan berat dan industri yang sulit dialiri listrik langsung. Hidrogen hijau (green hydrogen), yang diproduksi dari energi terbarukan, dinilai sebagai salah satu solusi energi bersih jangka panjang.

4. Penurunan peran minyak bumi

Permintaan minyak bumi global diperkirakan akan mencapai puncaknya dalam 1–2 dekade ke depan, lalu perlahan menurun seiring transisi ke energi bersih. Meski begitu, minyak bumi masih akan tetap dibutuhkan, misalnya untuk petrokimia (pembuatan plastik, pupuk, bahan kimia).


Penutup

Transisi energi bukan hanya tentang mengganti satu sumber energi dengan yang lain, tetapi juga tentang membangun sistem energi yang lebih adil, berkelanjutan, dan inklusif. Indonesia, sebagai negara besar dengan potensi sumber daya terbarukan yang sangat kaya, memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin energi hijau di Asia Tenggara.

Dengan berbagai program nasional seperti pengembangan energi panas bumi, PLTS atap, biodiesel, hingga kendaraan listrik, Indonesia sedang menuju masa depan energi yang lebih bersih. Namun, keberhasilan transisi ini tetap membutuhkan dukungan pemerintah, sektor swasta, dan kesadaran masyarakat luas.

Kini, dunia sedang melangkah menuju era energi baru. Kita semua memiliki peran penting dalam menjaga bumi tetap lestari untuk generasi mendatang.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar

Advertiser