--> Skip to main content

Pasar Keuangan Lebih Tenang Setelah Gencatan Senjata Iran-Israel, Dolar Melemah di Tengah Tekanan Ekonomi AS

namaguerizka.com Setelah beberapa minggu penuh ketegangan geopolitik yang sempat mengguncang pasar global, minggu ini investor akhirnya bisa sedikit menarik napas lega. Ketegangan antara Iran dan Israel yang sebelumnya memicu kekhawatiran eskalasi konflik di Timur Tengah kini mereda, setelah kedua pihak sepakat untuk melakukan gencatan senjata. Kabar ini langsung disambut positif oleh pasar, dengan volatilitas yang mulai menurun dan investor kembali beralih ke aset berisiko.

Dolar AS Melemah Setelah Kritik Trump terhadap The Fed

Di sisi lain, nilai tukar dolar AS mengalami pelemahan lebih lanjut minggu ini. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi adalah pernyataan mantan Presiden AS, Donald Trump, yang kembali melontarkan kritik tajam kepada Federal Reserve (The Fed). Trump menuduh The Fed "terlalu lamban" dalam menurunkan suku bunga dan menyebut kebijakan saat ini sebagai hambatan bagi pertumbuhan ekonomi AS.

Komentar keras dari Trump ini memperkuat ekspektasi pasar bahwa The Fed kemungkinan akan segera memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Banyak pelaku pasar menilai bahwa tekanan politik yang terus meningkat akan mendorong bank sentral mengambil langkah pelonggaran moneter guna menjaga daya beli dan mendukung perekonomian yang sedang melambat.

Data PDB AS Melemah: Tanda Perlambatan Ekonomi?

Sinyal perlambatan ekonomi AS semakin jelas terlihat dengan dirilisnya data produk domestik bruto (PDB) yang lebih lemah dari perkiraan. Angka pertumbuhan ekonomi kuartal terakhir menunjukkan pelambatan yang cukup signifikan dibandingkan periode sebelumnya. Beberapa analis menilai bahwa konsumsi masyarakat yang mulai melemah, disertai investasi yang lesu, menjadi penyebab utama perlambatan ini.

Data PDB yang di bawah ekspektasi ini menambah tekanan bagi The Fed untuk mempertimbangkan penyesuaian kebijakan moneternya. Selain itu, pelemahan ekonomi domestik juga menjadi alasan utama di balik tren pelemahan dolar AS di pasar global.

Harapan Baru dari Pembicaraan Dagang AS-Tiongkok

Di tengah kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS, kabar positif datang dari arena perdagangan internasional. Pemerintah AS dan Tiongkok kembali membuka pembicaraan dagang baru dalam upaya meredakan ketegangan dan memperbaiki hubungan bilateral yang sempat memburuk.

Kedua negara dikabarkan sedang mendiskusikan potensi kesepakatan yang lebih adil, termasuk pengurangan tarif impor serta peningkatan ekspor produk pertanian dan teknologi AS ke Tiongkok. Harapan pasar pun meningkat bahwa tercapainya kesepakatan akan membantu mendorong stabilitas global dan memperbaiki prospek perdagangan internasional.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, meskipun ketegangan geopolitik mulai mereda, pasar keuangan global masih dibayangi ketidakpastian dari sisi ekonomi makro AS. Pelemahan dolar yang terjadi akibat tekanan politik dan data ekonomi yang melemah menandakan bahwa investor harus tetap waspada terhadap kemungkinan perubahan kebijakan moneter di waktu dekat.

Sementara itu, perkembangan positif dalam hubungan dagang antara AS dan Tiongkok setidaknya menjadi kabar baik yang bisa mendukung sentimen pasar. Apabila pembicaraan berjalan lancar, bukan tidak mungkin kita akan melihat perbaikan perdagangan global, yang pada akhirnya bisa menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di berbagai negara.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar

Advertiser