Apa Itu Volume Perdagangan Saham dan Bagaimana Cara Membacanya
Artikel ini akan membahas apa itu volume perdagangan saham, mengapa penting untuk dipahami, bagaimana cara membacanya, serta tips memanfaatkannya dalam strategi trading.
Apa Itu Volume Perdagangan Saham?
Volume perdagangan saham adalah jumlah lembar saham yang diperdagangkan dalam periode waktu tertentu, misalnya per jam, per hari, atau per minggu. Data ini menunjukkan seberapa aktif saham tersebut diperdagangkan oleh investor maupun trader.
- Jika volume tinggi, berarti saham sedang banyak diminati.
- Jika volume rendah, berarti saham kurang aktif atau kurang diminati pasar.
Volume bisa menjadi indikator likuiditas saham —semakin tinggi volumenya, semakin mudah saham tersebut diperjualbelikan tanpa pergerakan harga yang terlalu ekstrem.
Mengapa Volume Perdagangan Penting?
-
Menunjukkan minat pasar terhadap suatu saham
Saham yang ramai diperdagangkan cenderung mencerminkan adanya perhatian besar dari pelaku pasar. -
Mengonfirmasi kekuatan tren harga
Kenaikan harga yang disertai kenaikan volume menunjukkan tren naik yang sehat, sementara kenaikan harga dengan volume lemah bisa menjadi sinyal kenaikan palsu. -
Mendeteksi potensi pembalikan tren (reversal)
Lonjakan volume mendadak setelah tren turun panjang bisa menjadi sinyal bahwa pembeli mulai masuk dan harga berpotensi berbalik naik. -
Membantu menentukan titik masuk (entry) dan keluar (exit)
Trader sering menggunakan data volume untuk mencari momen terbaik masuk atau keluar pasar.
Cara Membaca Volume Perdagangan Saham
Volume biasanya ditampilkan dalam bentuk batang vertikal di bawah grafik harga. Panjang batang menunjukkan banyaknya saham yang diperdagangkan pada periode tersebut. Berikut cara membacanya:
1. Perhatikan hubungan antara harga dan volume
- Jika harga naik dan volume naik → tren naik terkonfirmasi (bullish kuat).
- Jika harga naik tetapi volume turun → kenaikan lemah, berpotensi koreksi.
- Jika harga turun dan volume naik → tren turun terkonfirmasi (bearish kuat).
- Jika harga turun tetapi volume turun → penurunan lemah, mungkin hanya koreksi kecil.
2. Waspadai lonjakan volume tiba-tiba
Lonjakan volume mendadak sering menunjukkan ada pergerakan besar dari pelaku pasar, entah karena berita penting, aksi korporasi, atau sentimen tertentu.
3. Bandingkan dengan rata-rata volume sebelumnya
Untuk mengukur apakah volume sedang tinggi atau rendah, trader membandingkannya dengan rata-rata volume 20–30 hari terakhir. Jika jauh di atas rata-rata, artinya ada aktivitas tidak biasa.
4. Gunakan indikator teknikal berbasis volume
Beberapa indikator teknikal seperti On Balance Volume (OBV), Volume Moving Average (VMA), atau Accumulation/Distribution (A/D) membantu membaca pergerakan volume lebih jelas.
Contoh Situasi Nyata dari Pergerakan Volume
-
Breakout dengan volume besar
Jika harga saham menembus level resistance penting disertai lonjakan volume, peluang harga terus naik lebih besar. -
False breakout dengan volume kecil
Jika harga naik melewati resistance tapi volume sangat rendah, kemungkinan harga akan segera turun lagi karena tidak ada dukungan pasar. -
Capitulation (penjualan panik)
Saat harga turun tajam dengan volume yang sangat tinggi, sering kali ini justru menandakan akhir dari tren turun karena banyak pelaku pasar sudah menjual dalam kepanikan.
Tips Memanfaatkan Volume Perdagangan untuk Trading
-
Gunakan volume untuk mengonfirmasi sinyal harga
Jangan masuk pasar hanya karena harga naik, pastikan volume mendukung pergerakan tersebut. -
Perhatikan volume di area support dan resistance
Lonjakan volume di area ini sering menandakan harga akan bergerak kuat ke arah tertentu. -
Gabungkan volume dengan pola candlestick atau chart pattern
Volume dapat memperkuat sinyal dari pola teknikal seperti double bottom, head and shoulders, atau triangle breakout. -
Jangan abaikan faktor fundamental
Kadang volume tinggi muncul karena berita penting seperti laporan keuangan, dividen, atau aksi korporasi. Pastikan Anda memahami alasan di balik pergerakan tersebut. -
Gunakan stop loss untuk manajemen risiko
Walaupun volume bisa menjadi indikator kuat, tidak ada jaminan 100%. Selalu lindungi modal Anda.
Kesalahan Umum dalam Membaca Volume
- Menganggap volume tinggi selalu berarti harga akan naik (padahal bisa juga turun tajam).
- Hanya fokus pada volume satu hari tanpa membandingkan dengan tren volume sebelumnya.
- Mengabaikan faktor berita atau sentimen pasar yang memengaruhi volume.
- Tidak mengombinasikan volume dengan analisis harga sehingga sinyal sering menyesatkan.
Kesimpulan
Volume perdagangan saham adalah salah satu indikator paling penting dalam analisis teknikal. Dengan memahami cara membaca volume, investor dapat:
- Mengukur kekuatan tren harga,
- Mendeteksi potensi pembalikan arah,
- Menemukan momen entry dan exit yang lebih tepat,
- Menghindari sinyal palsu saat harga bergerak.
Namun, volume tidak boleh dilihat secara terpisah. Gunakan bersama analisis tren harga, pola candlestick, indikator teknikal lain, serta pemahaman fundamental saham. Semakin sering Anda berlatih membaca volume, semakin baik kemampuan Anda menangkap peluang dari pergerakan pasar.