--> Skip to main content

Mengapa USD Memengaruhi Hampir Semua Aset?

namaguerizka.com 
What (Apa itu korelasi aset dan mengapa USD berperan penting?)

Korelasi aset adalah hubungan pergerakan antara satu instrumen keuangan dengan instrumen lainnya. Dalam dunia trading, korelasi membantu trader memahami mengapa saat satu aset naik, aset lain bisa turun atau sebaliknya. Konsep ini membuat trader berpikir dalam kerangka “tema besar” pasar, bukan hanya melihat grafik individual.

USD atau Dolar Amerika Serikat dianggap sebagai “raja mata uang dunia” karena digunakan sebagai acuan untuk menilai banyak aset global. Untuk memantau kekuatan dolar, trader sering menggunakan Dollar Index (DXY). Karena euro menyumbang sekitar 58% bobot DXY, pasangan EURUSD bergerak berlawanan arah dengan indeks dolar: ketika euro menguat, DXY melemah.

Who (Siapa yang dipengaruhi oleh kekuatan USD?)

  • Trader forex: Memantau pasangan mayor seperti EURUSD, GBPUSD, USDJPY, dan USDCHF untuk melihat tren dolar.
  • Investor saham dan obligasi: Menggunakan pergerakan USD sebagai petunjuk sentimen pasar global.
  • Pelaku pasar komoditas: Negara pengekspor minyak, logam, atau produk pertanian melihat dampak nilai tukar terhadap pendapatan nasional.
  • Bank sentral dan institusi keuangan: Mengelola cadangan devisa dan kebijakan moneter dengan mempertimbangkan pergerakan dolar.

Where (Di mana korelasi USD terlihat jelas?)

Korelasi USD muncul di berbagai kelas aset di seluruh dunia:

  • Pasar forex: EURUSD, GBPUSD, USDJPY, USDCAD, USDCHF, AUDUSD, dan NZDUSD.
  • Pasar saham global: Dalam periode risk-on, dolar melemah karena modal mengalir ke saham; dalam risk-off, dolar menguat karena investor mencari aset aman.
  • Pasar komoditas:
    • Kanada – USDCAD turun saat harga minyak mentah naik.
    • Australia – AUDUSD menguat saat harga bijih besi, tembaga, atau emas naik.
    • Selandia Baru – NZDUSD naik ketika harga produk susu dunia menguat.
    • Chile & Afrika Selatan – Peso Cile mengikuti harga tembaga; Rand mengikuti platinum dan paladium.

When (Kapan trader perlu memperhatikan korelasi USD?)

  • Saat mengambil posisi baru di forex atau komoditas. Memeriksa apakah pasangan mata uang mayor bergerak searah atau berlawanan dapat membantu memvalidasi keputusan trading.
  • Ketika terjadi perubahan sentimen global. Contohnya, saat resesi mengancam, dolar biasanya menguat karena investor mencari perlindungan.
  • Pada periode rilis data ekonomi AS. Data seperti inflasi, suku bunga, atau Non-Farm Payroll (NFP) sering memicu pergerakan USD yang berimbas ke semua aset lain.

Why (Mengapa USD memengaruhi hampir semua aset?)

  1. USD adalah mata uang cadangan dunia. Banyak transaksi internasional menggunakan dolar, dari perdagangan minyak hingga obligasi pemerintah.
  2. Likuiditas tinggi. Pasar dolar sangat dalam dan aktif, sehingga menjadi tempat favorit untuk keluar masuk modal global.
  3. Daya tarik sebagai safe haven. Dalam ketidakpastian, investor lebih suka memegang kas dalam bentuk dolar.
  4. Hubungan fundamental antar negara. Perubahan harga ekspor negara tertentu (minyak, logam, susu) memengaruhi arus modal dan nilai tukar terhadap USD.

How (Bagaimana cara menggunakan korelasi USD dalam trading?)

  1. Gunakan grafik DXY sebagai kompas awal.
    Jika DXY naik, pasangan seperti EURUSD dan GBPUSD cenderung turun. Jika DXY turun, USDJPY atau USDCAD bisa melemah.
  2. Cari konfirmasi antar pasangan mayor.
    Jika EURUSD dan GBPUSD sama-sama naik sementara DXY bearish, ini menguatkan sinyal arah dolar.
  3. Kelola risiko dengan memahami korelasi.
    • Konfirmasi: Membeli EURUSD lebih aman bila GBPUSD juga bullish dan DXY bearish.
    • Leverage: Jangan menggandakan risiko dolar dengan membuka posisi serupa di EURUSD dan GBPUSD sekaligus.
    • Lindung nilai (hedging): Pasangkan aset berkorelasi negatif. Contoh, posisi beli di S&P 500 bisa diseimbangkan dengan posisi kecil beli di USDCHF saat ketidakpastian pasar meningkat.
  4. Perhatikan kondisi risk-on dan risk-off.
    • Risk-on: Investor menjual dolar untuk membeli saham dan aset berisiko.
    • Risk-off: Investor menjual saham, beralih ke kas, dan meningkatkan permintaan dolar.

Kesimpulan:
Memahami bagaimana USD memengaruhi hampir semua aset bukan hanya teori, melainkan kunci untuk trading yang lebih terarah. Korelasi aset membantu trader melihat gambaran besar, mengasah timing, mengontrol risiko, dan memastikan setiap posisi selaras dengan pergerakan pasar global. Dengan memahami hubungan ini, trader tidak hanya bereaksi terhadap grafik individual, tetapi juga bisa membaca “bahasa pasar” secara keseluruhan.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar

Advertiser