Peran Tether dalam Membawa Stabilitas Finansial ke Negara Berkembang
What (Apa yang Terjadi?)
Yang terjadi adalah munculnya Tether sebagai salah satu stablecoin paling dominan yang mampu membawa stabilitas finansial ke negara berkembang. Berbeda dengan Bitcoin atau Ethereum yang volatil, Tether dipatok nilainya dengan dolar AS, sehingga memberikan rasa aman bagi masyarakat yang ingin melindungi simpanannya. Tether kini bukan hanya digunakan untuk investasi, tetapi juga untuk remitansi, transaksi lintas batas, hingga pembayaran barang dan jasa di berbagai negara. Dengan USDT, masyarakat bisa menghindari risiko inflasi berlebihan yang sering terjadi di negara berkembang.
Who (Siapa yang Terlibat?)
- Masyarakat umum di negara berkembang – termasuk pekerja migran, pedagang kecil, dan keluarga penerima remitansi.
- Perusahaan global – seperti sektor otomotif di Bolivia (Toyota, BYD, Yamaha) yang menerima pembayaran dengan USDT.
- Platform penyedia dompet digital dan exchange kripto – yang memungkinkan akses mudah bagi masyarakat untuk membeli, menyimpan, dan menggunakan USDT.
- Tether Limited – perusahaan penerbit USDT, yang menyediakan infrastruktur stablecoin dengan jaminan nilai tetap terhadap dolar AS.
- Pemerintah negara berkembang – meski sebagian masih skeptis terhadap kripto, peran mereka penting dalam merumuskan regulasi agar penggunaan stablecoin tetap aman.
Where (Di Mana Terjadi?)
Fenomena ini terjadi di berbagai negara berkembang yang memiliki masalah dengan kestabilan mata uang. Salah satu contohnya adalah Bolivia, di mana masyarakat menghadapi kelangkaan dolar fisik sehingga sulit melakukan transaksi internasional. Tether hadir sebagai alternatif digital yang bisa digunakan tanpa harus bergantung pada sistem perbankan tradisional. Selain Bolivia, fenomena serupa juga terjadi di negara lain di Amerika Latin, Afrika, hingga Asia Tenggara, di mana stablecoin menjadi pilihan untuk melindungi nilai kekayaan.
When (Kapan Terjadi?)
Pergeseran besar ini semakin terlihat pada awal hingga pertengahan 2025, ketika data menunjukkan lonjakan transaksi stablecoin di negara-negara berkembang. Di Bolivia misalnya, transaksi kripto naik 630% pada semester pertama 2025 dibandingkan tahun sebelumnya, sebagian besar didorong oleh adopsi USDT. Fenomena ini menandai bahwa stablecoin tidak lagi dianggap sekadar instrumen digital, melainkan sudah masuk ke ranah kehidupan ekonomi sehari-hari.
Why (Mengapa Terjadi?)
Ada beberapa alasan utama mengapa Tether berperan penting dalam membawa stabilitas finansial di negara berkembang:
- Mengatasi inflasi – USDT dipatok pada dolar, sehingga melindungi nilai simpanan masyarakat dari pelemahan mata uang lokal.
- Kelangkaan dolar fisik – Tether menjadi alternatif ketika dolar sulit didapatkan, namun tetap dibutuhkan untuk perdagangan dan tabungan.
- Biaya remitansi lebih rendah – pekerja migran bisa mengirim uang ke keluarganya dengan cepat dan murah melalui stablecoin.
- Inklusi keuangan – masyarakat yang tidak memiliki rekening bank tetap bisa mengakses USDT hanya dengan ponsel pintar dan koneksi internet.
- Peningkatan legitimasi – perusahaan besar yang menerima pembayaran USDT memberikan kepercayaan lebih pada masyarakat untuk menggunakannya.
How (Bagaimana Prosesnya?)
Proses Tether menghadirkan stabilitas finansial berlangsung melalui beberapa tahap:
- Pertama, masyarakat mulai menggunakan USDT untuk remitansi karena biaya rendah dan transaksi cepat.
- Kedua, pedagang kecil dan pelaku bisnis lokal menerima USDT sebagai pembayaran, terutama untuk barang impor.
- Ketiga, perusahaan besar ikut mengadopsi, seperti sektor otomotif di Bolivia yang menerima USDT untuk pembelian kendaraan bermerek.
- Keempat, masyarakat luas mulai menggunakan dompet digital untuk menyimpan USDT sebagai bentuk tabungan yang lebih aman dibanding mata uang lokal yang terdepresiasi.
Dampak Tether pada Negara Berkembang
- Meningkatkan daya beli masyarakat – karena nilai simpanan mereka lebih terlindungi.
- Memperluas akses keuangan – masyarakat tanpa bank bisa ikut serta dalam transaksi modern.
- Mempermudah perdagangan global – pebisnis kecil dapat membeli dan menjual barang ke luar negeri dengan stablecoin.
- Mendorong kepercayaan pada sistem digital – legitimasi bertambah saat perusahaan global ikut mengadopsi.
- Menjadi katalis pertumbuhan ekonomi digital – dengan menghubungkan masyarakat ke pasar global.
Penutup
Peran Tether di negara berkembang adalah bukti nyata bagaimana teknologi finansial bisa menjadi jawaban atas masalah klasik: inflasi, keterbatasan dolar, dan inklusi keuangan. Dari remitansi keluarga hingga transaksi besar di sektor otomotif, USDT telah membuktikan dirinya sebagai alat keuangan stabil yang relevan untuk kebutuhan masyarakat modern. Meski masih ada tantangan regulasi dan risiko penyalahgunaan, Tether membuka jalan menuju ekosistem keuangan yang lebih inklusif, efisien, dan tahan terhadap guncangan ekonomi.