Catat! 2 Istilah Penting Trading Forex dengan Indikator Volumes
Di berbagai platform rilisan para broker, indikator ini umumnya ditampilkan dalam wujud bar atau batangan-batangan. Letak indikator kerap diposisikan pada bagian bawah chart. Ada bar yang tinggi dan ada pula bar yang pendek. Masing – masing mewakili minat tinggi dan minat yang kurang dari para pelaku di market untuk berpartisipasi.
Ketika anda bersama orang yang melakukan trading menggunakan indikator sederhana ini, acap kali kita mendengar istilah Trend Market dan Market Sudah Jenuh. Lalu apa sebenarnya pengertian dari kedua istilah tersebut?
Trend Market
Jika kita melakukan trading valutasi asing maka istilah Trend Market sebetulnya sama dengan istilah Trend Forex. Adapun pengertiannya yaitu, sebuah pergerakan puncak grafik yang bisa mengindikasikan ke mana arah harga mata uang akan berubah.
Melakukan trading forex dengan indikator volumes akan lebih maksimal saat disandingkan dengan tools yang secara otomatis bisa menganalisa pergerakan trend. Salah satu contohnya adalah Trendline. Setelah diketahui kemana arah perjalanan trend, perhatikan apakah indikator tadi juga bergerak ke arah yang sama atau tidak. Jika demikian maka trend tergolong punya kekuatan besar. Tinggal eksekusi saja keputasan yang juga sesuai berdasarkan arah tersebut.
Market Sudah Jenuh
Market sudah jenuh juga bisa disebut dengan satu kata yang lebih keren, yaitu reversal. Digunakan untuk menyebut kondisi market forex yang mengalami pergerakan harga dan volume yang saling menjauh.
Namun memang istilah reversal lebih kepada akibat setelah market mengalami kejenuhan. Itu adalah keadaan ketika pergerakan pasar sudah benar-benar berbalik arah.
Sementara market yang sudah jenuh masih pada pergerakan semula. Berangsur-angsur lesu karena harga terus bergerak ke atas sedangkan indikator volumes justru kian terjerembab. Setelah melalui fase kejenuhan terbentuklah bukit atau lembah pada grafik.
Artikel terkait: