--> Skip to main content

Poin Penting Saat Trading Dengan On Balance Volume


Kita akan coba membahas mengenai salah satu indikator sederhana berjenis momentum dalam treding forex. OBV atau On Balannce Volume merupakan indikator pembanding antara harga penutupan terakhir dengan harga penutupan sebelumnya. Adapun data yang diolah yakni harga dan volume.

Cukup mudah memanfaatkan indikator ini. Kita hanya perlu tahu apakah grafik menunjukan volume naik atau volume turun.

Volume naik adalah ketika harga ditutup pada kedudukan yang lebih tinggi dari penutupan sebelumnya. Tidak seperti volume turun yang ditandai oleh harga penutupan yang justru lebih rendah.

Meski demikian indikator ini tidak serta merta berdiri sendiri. Bisa pula dikelola bersama anilisa pola. Terkadang memakai OBV juga dapat dikombinasikan dengan sinyal oscillator momentum untuk mengkonfirmasi. 

3 Poin Penting Selama Trading dengan OBV

Sebelum berbicara tentang apa saja poin yang dimaksud lebih dulu kita ulas sedikit bagaimana volume bisa berubah. Volume tinggi akan terbentuk saat harga sering berubah-ubah. Sedangkan yang menyebabkan volume rendah adalah perubahan harga yang jarang terjadi.

Masa-masa di mana volume menjadi rendah terjadi pada hari libur yang berdampak terhadap kesibukan di pasar utama dunia. Contohnya saat hari Natal hingga memasuki perayaan Tahun Baru. Volume yang kerap mengalami penurunan menandakan market pasangan mata uang sedang tidak menentu sama sekali.

Nah, agar punya acuan saat treding menggunakan On Balannce Volume, inilah 3 poin penting yang akan memudahkan anda:

♉Pertama, pergerakan stabil (datar) pada grafik OBV adalah pertanta trend belum terbentuk. Kedua, bila terjadi perubahan harga, pergerakan grafik OBV cenderung lebih dulu perubahan tersebut ketimbang grafik harga. Ketiga, bila OBV menjadi datar atau berbalik maka tutuplah posisi. 

Jadi, dari poin pertama di atas anda dianjurkan untuk menanti hingga trend terbentuk. Atau minimal sudah cukup bisa diprediksi. 

♉Pada poin kedua, kondisi demikian dapat terjadi ketika ada aliran dana yang masih dari investor sehingga volume pun membengkak. Baru setelah itu harga ikut menyesuaikan. 

♉Sementara itu untuk poin ketiga tentu maksudnya sudah jelas. Ya, upaya menutup posisi bertujuan agar aman dari resiko.

Artikel terkait:
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar

Advertiser