--> Skip to main content

Cara Menggunakan Indikator Standard Deviation

Cara Menggunakan Indikator Standard Deviation

Ada kalanya, berdasarkan asumsi, market bergerak menyamping atau range saat fluktuasi harga jangka pendek terlihat sangat acak. Pada situasi seperti ini, trader mungkin saja berasumsi terjadi pembalikan ke nilai mean lalu membuka trading sesuai kondisi tersebut.

Tentu saja, trader berbeda pasti memakai informasi sama dengan cara yang berbeda sesuai gaya trading yang dianut. Trader yang berafiliasi ke tren umumnya memakai nilai standar deviasi tertinggi lalu melihatnya sebagai awal pembentukan tren baru.

Meski demikian, penerapan standard deviation sebagai indikator tunggal mempunyai keterbatasan, dan akan berfungsi jauh optimal jika dikombinasi dengan indikator lain. Satu contoh, standar deviasi bisa digunakan sebagai kunci saat ingin membangun Bollinger band, yang juga merupakan tipe indikator volatilitas paling populer dipakai trader.

Dengan indikator ini, rata-rata pergerakan akan dimanfaatkan sebagai garis tengah dan kemudian Bollinger band ditempatkan beberapa poin jaraknya sebagai standar deviasi atas dan bawah. John Bollinger sebagai penemu indikator menjelaskan bahwa saat gelombang mengerucut, ada peluang volatilitas akan meletup-letup.

Trader pemakai strategi tren bisa memanfaatkan gelombang tersebut sebagai sinyal breakout. Tentu saja masih ada banyak cara untuk memanfaatkan kombinasi standard deviation dengan indikator lain. Contoh lain, trader bisa menggabungkan dengan indikator pengkonfirmasi tren.

Yang termasuk jenis indikator pengkonfirmasi tren seperti moving average (MA) beserta variannya (seperti EMA dan SMA) yang berguna untuk menentukan tren market keseluruhan sebagai langkah pertama. Trader kemudian bisa memakai indikator standard deviation sebagai langkah kedua.

Dalam hal ini, indikator standard deviation digunakan untuk membaca potensi pembalikan nilai mean, tapi hanya jika tren berjalan searah dengan tren yang lebih besar. Terdapat begitu banyak permutasi yang bisa dicoba saat berlatih memakai indikator standard deviation.

Apapun indikator kombinasi yang dipilih, trader bisa mengoptimalkan hasil perhitungan standar deviasi. Ada banyak pilihan indikator yang tersedia pada platform trading, dan standard deviation merupakan salah satunya. Tapi apakah standard deviation merupakan indikator yang harus digunakan?

Jawabannya sangat beragam, tapi jawabannya harus didasarkan pada kebutuhan trader, terutama yang terkait dengan strategi. Tentu saja, perpaduan dengan indikator volatilitas di atas hanya sebagai contoh, dan trader bisa memakai kombinasi dengan indikator lain yang dirasa cocok.

Jadi jika mencari indikator volatilitas yang praktis dan mudah dipahami, standard deviation bisa menjadi pilihan tepat untuk digunakan. Indikator ini memanfaatkan teori statistik untuk menentukan perhitungan nilai sehingga hasilnya lebih pasti.

Indikator standard deviation mempunyai kemampuan utama untuk membaca tingkat volatilitas market, apakah sedang dalam posisi tinggi atau rendah. Meski cukup bisa diandalkan sebagai indikator tunggal, tapi perpaduannya dengan indikator lain akan memberi hasil yang lebih positif.

Sumber: brokerforex.com

Baca juga:

1. Standard Deviation Dalam Forex Adalah

2. Alasan dan Cara Menghitung Standard Deviation

3. Cara Memahami Indikator Standard Deviation

4. Cara Menggunakan Indikator Standard Deviation

5. Fungsi Indikator Standard Deviation dalam Forex

6. Aplikasi Indikator Standard Deviation Calculator

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar

Advertiser