Cara Membaca QRIS yang Benar: Penjelasan Lengkap dari Bank Indonesia
namaguerizka.com
Apa Itu QRIS?
QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah standar kode QR yang dikembangkan oleh Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Tujuan utama QRIS adalah mempermudah transaksi pembayaran digital di Indonesia dengan menyatukan berbagai penyedia layanan pembayaran (seperti GoPay, OVO, LinkAja, dan lainnya) dalam satu sistem yang terintegrasi. Dengan menggunakan QRIS, konsumen dapat melakukan pembayaran tanpa harus khawatir tentang perbedaan aplikasi pembayaran antara penyedia layanan dan merchant.
QRIS memiliki peran penting dalam mendukung visi Bank Indonesia untuk mempercepat inklusi keuangan dan memperkuat ekosistem ekonomi digital. Sejak peluncurannya pada 1 Januari 2020, QRIS telah menjadi solusi pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal, sesuai dengan moto “CEMUMUAH”.
Bagaimana Cara Membaca QRIS?
Dalam penyebutan istilah QRIS, banyak orang mungkin masih bingung apakah harus membaca setiap hurufnya satu per satu ("Q-R-I-S") atau menyebutnya sebagai satu kata. Untuk menghindari kebingungan, Bank Indonesia telah memberikan klarifikasi resmi.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, melalui akun Instagram resmi Bank Indonesia, menegaskan bahwa cara baca QRIS yang benar adalah "kris". Penyebutan ini lebih sederhana dan praktis dibandingkan mengeja hurufnya satu per satu.
Perry Warjiyo juga menjelaskan bahwa penyebutan "kris" tidak hanya mudah diingat, tetapi juga mencerminkan sifat dari QRIS itu sendiri yang praktis dan efisien. Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat mengadopsi penyebutan yang seragam agar lebih mudah dipahami oleh semua pihak.
Mengapa Standar Penyebutan Penting?
Standar dalam pengucapan istilah seperti QRIS sangat penting untuk memastikan komunikasi yang jelas dan konsisten di seluruh lapisan masyarakat. Berikut adalah beberapa alasan mengapa hal ini menjadi perhatian:
1. Meningkatkan Keseragaman
Ketika setiap orang menggunakan cara baca yang sama, informasi menjadi lebih mudah dipahami. Hal ini penting terutama di kalangan merchant, pengguna aplikasi pembayaran, dan institusi keuangan.
2. Menghindari Kebingungan
Beberapa istilah teknologi atau keuangan sering kali memiliki cara baca yang beragam, yang dapat menyebabkan kebingungan. Penegasan dari pihak otoritas, seperti Bank Indonesia, membantu mencegah hal ini.
3. Efisiensi Komunikasi
Penyebutan “kris” lebih singkat dibandingkan mengeja satu per satu hurufnya, sehingga mempermudah komunikasi sehari-hari, terutama dalam transaksi.
Upaya Bank Indonesia dalam Mensosialisasikan QRIS
Bank Indonesia terus melakukan berbagai inisiatif untuk memperluas adopsi QRIS, termasuk memberikan edukasi tentang cara penggunaannya dan cara penyebutannya. Berikut beberapa langkah yang telah diambil:
Sosialisasi Melalui Media Sosial
Bank Indonesia aktif memanfaatkan platform seperti Instagram, Facebook, dan Twitter untuk menyampaikan informasi terkait QRIS, termasuk klarifikasi tentang cara baca yang benar.
Kampanye Edukasi
Dalam berbagai seminar, workshop, dan acara publik, BI sering menjelaskan manfaat dan cara penggunaan QRIS, termasuk penekanan pada penyebutan “kris”.
Kolaborasi dengan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP)
Penyedia layanan pembayaran yang menggunakan QRIS juga turut berperan dalam menyosialisasikan informasi ini kepada merchant dan pengguna mereka.
Kesimpulan
QRIS adalah inovasi penting dalam sistem pembayaran digital di Indonesia. Dengan berbagai manfaat yang ditawarkannya, seperti kemudahan, efisiensi, dan inklusi keuangan, QRIS telah membantu mempercepat transformasi digital di sektor keuangan.
Cara baca QRIS yang benar, yakni “kris”, mencerminkan nilai-nilai kemudahan dan kepraktisan yang diusung oleh sistem ini. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk mulai menggunakan penyebutan yang seragam, sesuai dengan arahan resmi dari Bank Indonesia.
Penyebutan yang tepat tidak hanya membantu menciptakan keseragaman, tetapi juga memperkuat citra QRIS sebagai solusi pembayaran digital andalan di Indonesia.