--> Skip to main content

Amerika Dijajah Oleh Siapa?

namaguerizka.com Amerika tidak dijajah secara langsung oleh Belanda, tetapi memiliki sejarah yang terkait dengan penjajahan oleh beberapa negara Eropa, termasuk Inggris, Spanyol, Prancis, dan Belanda. Meskipun Belanda tidak memainkan peran utama seperti Inggris atau Spanyol, mereka sempat memiliki pengaruh di beberapa wilayah di Amerika Utara. Berikut penjelasan rinci tentang penjajahan di Amerika dan peran Belanda di dalamnya:

Penjajahan di Amerika oleh Negara Eropa

Amerika mulai dijelajahi oleh bangsa Eropa setelah pelayaran Christopher Columbus pada tahun 1492. Setelah itu, beberapa negara Eropa berlomba-lomba menjelajahi, menaklukkan, dan menjajah berbagai wilayah di benua Amerika. Negara-negara yang paling berpengaruh dalam penjajahan di Amerika adalah:

1. Spanyol
Spanyol merupakan salah satu kekuatan penjajah pertama dan terbesar di Amerika. Mereka menjajah sebagian besar wilayah di Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan wilayah Amerika Utara bagian selatan. Wilayah seperti Meksiko, Peru, dan Kuba berada di bawah kekuasaan Spanyol selama berabad-abad. Spanyol menguasai Amerika dengan menaklukkan kerajaan-kerajaan asli seperti Aztec dan Inca, serta mendirikan koloni yang menghasilkan kekayaan besar dari emas, perak, dan perkebunan.


2. Inggris
Inggris menjadi kekuatan penjajah dominan di wilayah Amerika Utara. Mereka mendirikan koloni-koloni yang kelak menjadi Amerika Serikat. Penjajahan Inggris di Amerika dimulai pada awal abad ke-17, dengan koloni pertama di Jamestown, Virginia, pada tahun 1607. Inggris akhirnya menguasai sebagian besar wilayah pantai timur Amerika Utara.


3. Prancis
Prancis menjajah wilayah yang sekarang dikenal sebagai Kanada dan Lembah Sungai Mississippi. Mereka mendirikan koloni seperti Quebec dan Montreal di Kanada, serta Louisiana di Amerika Serikat. Meskipun tidak sebesar Spanyol atau Inggris, Prancis memainkan peran penting dalam perdagangan bulu dan hubungan dengan penduduk asli Amerika.


4. Belanda
Belanda memainkan peran kecil namun signifikan dalam sejarah penjajahan di Amerika. Mereka mendirikan koloni Nieuw Amsterdam (Amsterdam Baru) pada tahun 1625, yang terletak di wilayah yang sekarang menjadi kota New York. Selain itu, Belanda juga memiliki pengaruh di beberapa bagian Karibia, seperti Suriname dan Antillen Belanda.



Peran Belanda di Amerika

Belanda adalah salah satu kekuatan kolonial yang berkembang pada abad ke-17. Mereka dikenal sebagai bangsa pelaut dan pedagang ulung yang berusaha menguasai jalur perdagangan global. Di Amerika, pengaruh Belanda terbatas pada wilayah tertentu dan berlangsung dalam waktu yang relatif singkat.

1. Nieuw Amsterdam dan Koloni Belanda di Amerika Utara
Pada awal abad ke-17, Belanda mendirikan koloni Nieuw Nederland (Belanda Baru) di sepanjang Sungai Hudson di wilayah Amerika Utara. Pusat koloni ini adalah Nieuw Amsterdam, yang kemudian menjadi kota New York setelah diambil alih oleh Inggris pada tahun 1664.
Belanda memanfaatkan koloni ini sebagai pusat perdagangan, terutama dalam perdagangan bulu. Mereka membangun hubungan dagang dengan penduduk asli Amerika dan menciptakan jaringan perdagangan yang luas.


2. Suriname dan Karibia
Selain di Amerika Utara, Belanda memiliki koloni di wilayah Karibia, seperti Suriname dan pulau-pulau kecil seperti CuraƧao, Aruba, dan Bonaire. Suriname menjadi salah satu koloni paling penting karena menjadi pusat perdagangan gula dan perbudakan. Hingga saat ini, Suriname dan beberapa wilayah Karibia tetap memiliki pengaruh budaya Belanda yang signifikan.



Mengapa Belanda Tidak Mendominasi di Amerika?

Meskipun Belanda adalah kekuatan besar dalam perdagangan dan kolonialisme pada abad ke-17, pengaruh mereka di Amerika relatif terbatas dibandingkan Inggris, Spanyol, atau Prancis. Beberapa alasan utama adalah:

1. Fokus pada Perdagangan, Bukan Penjajahan Luas
Belanda lebih fokus pada perdagangan dibandingkan dengan penguasaan wilayah. Mereka mendirikan pos-pos dagang di seluruh dunia, termasuk Amerika, Afrika, dan Asia, tetapi jarang berinvestasi dalam pembangunan koloni besar seperti yang dilakukan Inggris atau Spanyol.


2. Persaingan dengan Inggris
Konflik dengan Inggris menjadi salah satu faktor utama yang membatasi ekspansi Belanda di Amerika. Pada tahun 1664, Inggris merebut Nieuw Amsterdam dan mengubahnya menjadi New York, mengakhiri ambisi kolonial Belanda di wilayah tersebut.


3. Wilayah Prioritas di Asia
Belanda lebih fokus pada ekspansi di Asia, terutama melalui penguasaan jalur perdagangan rempah-rempah. Mereka mendirikan koloni besar di Hindia Timur (sekarang Indonesia), yang menjadi sumber kekayaan utama mereka.



Kesimpulan

Meskipun Belanda pernah menjajah sebagian wilayah Amerika, seperti Nieuw Amsterdam dan Suriname, peran mereka jauh lebih kecil dibandingkan Inggris, Spanyol, atau Prancis. Belanda lebih dikenal sebagai kekuatan dagang yang mendirikan pos-pos perdagangan strategis daripada sebagai penjajah wilayah besar. Di sisi lain, pengaruh kolonial Belanda lebih terlihat di wilayah lain seperti Asia dan Afrika, termasuk Indonesia, yang berada di bawah kekuasaan mereka selama lebih dari tiga abad.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar

Advertiser