Apa Kekurangan Kartu Kredit?
namaguerizka.com Kartu kredit memang menjadi alat pembayaran yang praktis dan sangat membantu, terutama saat kita tidak membawa uang tunai. Selain itu, banyak kartu kredit juga menawarkan berbagai keuntungan seperti cashback, poin reward, dan promo diskon. Namun di balik kemudahan tersebut, ada beberapa kekurangan yang harus dipahami dengan baik agar tidak terjebak dalam masalah keuangan yang lebih serius. Berikut ini beberapa kekurangan utama dari penggunaan kartu kredit:
1. Bunga yang Tinggi karena Transaksi Dianggap Hutang
Setiap kali Anda menggunakan kartu kredit untuk berbelanja, sebenarnya Anda sedang berhutang kepada bank penerbit kartu. Meskipun Anda tidak langsung merasakannya, transaksi itu akan masuk sebagai tagihan di bulan berikutnya. Jika Anda tidak membayar tagihan secara penuh sebelum jatuh tempo, maka sisa tagihan akan dikenakan bunga. Rata-rata bunga kartu kredit di Indonesia bisa mencapai 1,75% hingga 2,25% per bulan, atau sekitar 21%-27% per tahun—jauh lebih tinggi dibandingkan bunga pinjaman lainnya seperti KTA (Kredit Tanpa Agunan).
Akibatnya, bila Anda hanya membayar minimum payment setiap bulan, utang akan terus bertambah karena bunga yang bergulung (compound interest). Ini bisa menimbulkan masalah keuangan jangka panjang jika tidak dikelola dengan disiplin.
2. Batas Waktu Pembayaran dan Denda Bila Terlambat
Setiap kartu kredit memiliki tanggal cetak tagihan (billing date) dan tanggal jatuh tempo pembayaran. Biasanya Anda diberikan waktu sekitar 15 hari dari tanggal tagihan untuk melakukan pembayaran. Jika Anda terlambat membayar, bukan hanya bunga yang dikenakan, tetapi juga denda keterlambatan yang bisa mencapai Rp150.000 atau 3% dari total tagihan, tergantung mana yang lebih kecil.
Keterlambatan ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga dapat merusak riwayat kredit Anda di BI Checking atau SLIK OJK. Riwayat kredit yang buruk akan menyulitkan Anda saat ingin mengajukan pinjaman atau kredit di masa depan.
3. Tarik Tunai di ATM Dikenakan Biaya dan Bunga Tinggi
Banyak orang tidak menyadari bahwa kartu kredit juga bisa digunakan untuk tarik tunai di ATM. Namun, fitur ini sebaiknya hanya digunakan dalam keadaan darurat, karena biaya dan bunganya sangat tinggi. Biasanya, biaya tarik tunai adalah sekitar 4%-6% dari jumlah yang ditarik atau minimal Rp50.000, tergantung kebijakan bank.
Selain itu, bunga dari transaksi tarik tunai biasanya langsung berlaku sejak hari pertama tanpa masa tenggang (grace period), berbeda dengan transaksi belanja yang memiliki jangka waktu pembayaran. Ini artinya, semakin lama Anda melunasi dana yang ditarik, semakin besar bunga yang harus dibayar.
---
Kesimpulan
Kartu kredit bisa menjadi alat keuangan yang sangat membantu jika digunakan dengan bijak. Namun, tanpa pengelolaan yang baik, ia bisa menjadi sumber masalah yang besar. Bunga tinggi, biaya tambahan, dan risiko keterlambatan membuat kartu kredit berpotensi membebani keuangan Anda.
Jika Anda memutuskan untuk memiliki kartu kredit, pastikan Anda:
Menggunakannya sesuai kemampuan bayar.
Membayar tagihan secara penuh setiap bulan.
Menghindari tarik tunai kecuali dalam kondisi darurat.
Memahami semua ketentuan dan biaya yang berlaku.
Dengan pemahaman yang tepat, Anda bisa memanfaatkan kartu kredit secara optimal tanpa terjebak dalam hutang.