--> Skip to main content

Apa Tujuan Terjadinya Peristiwa Merkantilisme?

namaguerizka.com Merkantilisme adalah suatu kebijakan dan teori ekonomi yang berkembang di Eropa sejak abad ke-16 hingga abad ke-18. Pada masa ini, banyak negara-negara Eropa berlomba-lomba memperkuat kekuatan nasional mereka melalui penguasaan sumber daya ekonomi, perdagangan internasional, dan akumulasi logam mulia seperti emas dan perak. Namun, apa sebenarnya tujuan utama dari munculnya dan diterapkannya kebijakan merkantilisme ini?

Latar Belakang Munculnya Merkantilisme

Untuk memahami tujuannya, penting untuk melihat latar belakang sejarah ketika merkantilisme mulai berkembang. Masa ini merupakan era setelah ditemukannya benua-benua baru, termasuk Amerika oleh bangsa Eropa, dan masa awal kolonialisme. Negara-negara seperti Inggris, Prancis, Spanyol, dan Belanda mulai berkompetisi dalam memperluas wilayah kekuasaan serta mendominasi jalur perdagangan dunia.

Situasi ini juga terjadi dalam konteks seringnya terjadi peperangan antarnegara di Eropa. Karena perang membutuhkan sumber daya yang besar, baik dari sisi militer maupun ekonomi, maka muncullah kebutuhan akan sistem ekonomi yang dapat memperkuat kekayaan dan ketahanan negara.

Tujuan Utama Merkantilisme

Berikut ini beberapa tujuan utama dari diterapkannya kebijakan merkantilisme:

1. Memperkuat Kekuatan Negara

Tujuan paling mendasar dari merkantilisme adalah membangun dan memperkuat negara. Negara yang kuat, dalam pandangan merkantilis, adalah negara yang kaya akan cadangan emas dan perak, memiliki industri yang berkembang, dan mampu mengekspor lebih banyak barang daripada mengimpor. Dengan memiliki surplus perdagangan, negara akan mendapatkan arus masuk logam mulia yang dianggap sebagai simbol kekayaan dan kekuasaan.

2. Membiayai Perang dan Pertahanan

Merkantilisme lahir pada masa di mana peperangan antarnegara sering terjadi. Dalam konteks ini, kebijakan ekonomi negara harus diarahkan untuk mendukung pembiayaan militer dan pertahanan negara. Negara-negara yang memiliki banyak kekayaan dan hasil ekspor tinggi akan lebih mampu membiayai pasukan dan memperkuat diri dari serangan negara lain.

3. Melemahkan Musuh Asing

Merkantilisme tidak hanya bertujuan memperkuat ekonomi sendiri, tetapi juga berusaha melemahkan ekonomi negara saingan. Hal ini dilakukan dengan mengenakan tarif tinggi terhadap barang impor, melakukan embargo perdagangan, dan memonopoli jalur-jalur dagang penting. Dalam praktiknya, merkantilisme menciptakan persaingan sengit antarnegara yang pada akhirnya melibatkan perebutan koloni dan wilayah strategis.

4. Mengendalikan Koloni untuk Keuntungan Ekonomi

Banyak negara Eropa menjadikan koloni sebagai sumber bahan mentah murah dan pasar untuk barang-barang manufaktur. Koloni tidak diizinkan untuk berdagang dengan negara lain selain dengan negara induk. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kekayaan tetap mengalir ke pusat kekuasaan dan tidak tersebar ke negara pesaing.

5. Mendorong Pertumbuhan Industri Domestik

Kebijakan merkantilis mendorong negara untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap barang-barang impor. Dengan meningkatkan produksi lokal, negara dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan nasional, dan memperkuat basis ekonomi dalam negeri.

Kesimpulan

Merkantilisme bukan sekadar kebijakan ekonomi biasa, melainkan sebuah strategi besar yang diterapkan oleh negara-negara Eropa dalam usahanya untuk menjadi adidaya dunia pada masa itu. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat negara secara ekonomi, membiayai pertahanan dan ekspansi militer, serta melemahkan pesaing melalui dominasi perdagangan dan kolonialisme. Sistem ini turut membentuk wajah dunia modern, termasuk dalam hal pembentukan kekaisaran kolonial dan dinamika global antara negara-negara besar.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar

Advertiser