--> Skip to main content

Apa Itu Kebijakan Tarif Barrier?

namaguerizka.com Dalam dunia perdagangan internasional, setiap negara memiliki kepentingan untuk melindungi industri dalam negerinya dari persaingan yang tidak sehat atau membanjirnya produk asing yang bisa merugikan produsen lokal. Salah satu cara yang paling umum digunakan adalah dengan memberlakukan kebijakan tarif barrier atau hambatan tarif.

Definisi Kebijakan Tarif Barrier

Kebijakan tarif barrier adalah suatu bentuk kebijakan proteksionis yang diterapkan oleh suatu negara untuk melindungi produk-produk dalam negeri dari ancaman masuknya produk impor dalam jumlah besar. Kebijakan ini dilakukan dengan cara mengenakan bea masuk (tarif) terhadap setiap barang impor yang masuk ke dalam negeri, baik untuk dipakai sendiri maupun dikonsumsi habis.

Secara sederhana, barang-barang yang diimpor akan dikenakan biaya tambahan sehingga harga jualnya menjadi lebih mahal di pasar domestik. Tujuannya adalah agar produk impor tidak lebih murah dibandingkan produk lokal, sehingga konsumen tetap memilih untuk membeli produk dalam negeri.

Tujuan dan Fungsi Tarif Barrier

Penerapan tarif barrier memiliki beberapa tujuan strategis, antara lain:

  1. Melindungi Industri Dalam Negeri
    Tarif barrier memberikan kesempatan kepada industri lokal untuk berkembang tanpa harus bersaing langsung dengan produk luar negeri yang mungkin lebih murah karena subsidi, teknologi canggih, atau biaya produksi rendah.

  2. Mengurangi Ketergantungan terhadap Produk Impor
    Dengan tingginya tarif impor, masyarakat akan cenderung memilih produk lokal, yang pada akhirnya membantu negara mengurangi ketergantungan terhadap barang luar.

  3. Meningkatkan Pendapatan Negara
    Setiap tarif atau bea masuk yang dikenakan atas barang impor akan menjadi sumber pendapatan bagi negara.

  4. Menjaga Stabilitas Ekonomi dan Ketenagakerjaan
    Jika industri dalam negeri berkembang karena perlindungan tarif, maka lapangan kerja akan tercipta dan pendapatan masyarakat meningkat, yang berdampak pada stabilitas ekonomi nasional.

Contoh Penerapan Tarif Barrier

Sebagai contoh, sebuah negara mengenakan tarif sebesar 40% terhadap impor beras. Jika harga beras impor di pasar internasional adalah Rp10.000 per kilogram, maka setelah masuk ke pasar domestik, harganya menjadi Rp14.000 per kilogram. Dengan demikian, harga beras lokal yang mungkin Rp12.000 per kilogram akan lebih kompetitif, dan masyarakat akan lebih cenderung membeli produk lokal.

Jenis-Jenis Tarif

Ada beberapa jenis tarif yang biasanya digunakan dalam kebijakan tarif barrier:

  1. Tarif Spesifik (Specific Tariff): Dikenakan dalam jumlah tetap per satuan barang, misalnya Rp5.000 per kilogram.

  2. Tarif Ad Valorem: Dikenakan dalam bentuk persentase dari nilai barang, misalnya 20% dari harga barang impor.

  3. Tarif Kombinasi: Gabungan antara tarif spesifik dan tarif ad valorem.

Dampak Negatif dari Tarif Barrier

Meskipun memiliki banyak manfaat, kebijakan tarif barrier juga bisa menimbulkan dampak negatif, antara lain:

  • Kenaikan harga barang di pasar domestik, terutama jika barang lokal belum mampu mencukupi permintaan pasar.
  • Kurangnya inovasi dan efisiensi di kalangan produsen lokal karena kurangnya tekanan persaingan.
  • Kemungkinan tindakan balasan (retaliation) dari negara mitra dagang, yang dapat berujung pada perang dagang.

Kesimpulan

Tarif barrier adalah alat kebijakan ekonomi yang digunakan untuk melindungi industri lokal dari gempuran produk impor. Dengan mengenakan bea masuk, negara bisa menciptakan perlindungan sementara bagi produk-produk dalam negeri agar bisa berkembang dan bersaing secara sehat. Namun demikian, kebijakan ini perlu diterapkan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan efek negatif yang justru merugikan perekonomian dalam jangka panjang.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar

Advertiser