Mengapa EURUSD dan DXY Sering Bergerak Berlawanan Arah
Apa Itu DXY dan Bagaimana Hubungannya dengan EURUSD?
Indeks Dolar AS (DXY) adalah ukuran kekuatan dolar terhadap sekeranjang mata uang utama dunia. Dalam keranjang ini, Euro memiliki porsi terbesar, sekitar 57% dari bobot DXY.
Artinya, pergerakan EURUSD memiliki pengaruh dominan terhadap pergerakan indeks dolar. Jika euro menguat terhadap dolar (EURUSD naik), bobot besar euro membuat DXY turun. Sebaliknya, jika euro melemah (EURUSD turun), DXY biasanya naik.
Alasan Fundamental Mengapa Pergerakannya Sering Berlawanan
-
Struktur perhitungan indeks dolar
Karena euro mendominasi lebih dari setengah komponen DXY, setiap pergerakan signifikan pada EURUSD langsung tercermin pada DXY. -
Kebijakan moneter ECB vs. The Fed
Perbedaan suku bunga dan kebijakan moneter antara European Central Bank (ECB) dan Federal Reserve (The Fed) menciptakan arus modal yang mempengaruhi kedua aset ini secara berlawanan.- Jika Fed menaikkan suku bunga sementara ECB tetap longgar, dolar menguat → EURUSD turun → DXY naik.
- Jika ECB lebih agresif menaikkan suku bunga daripada Fed, euro menguat → EURUSD naik → DXY turun.
-
Sentimen risiko global
- Dalam situasi krisis atau ketidakpastian (risk-off), dolar AS sering menjadi aset aman. DXY naik, sementara EURUSD jatuh.
- Dalam kondisi optimis (risk-on), modal global mengalir ke aset berisiko di Eropa. Euro menguat, EURUSD naik, DXY turun.
Contoh Nyata Hubungan Berlawanan Arah EURUSD dan DXY
-
Tahun 2022:
The Fed menaikkan suku bunga secara agresif untuk melawan inflasi. DXY melonjak ke level tertinggi dalam 20 tahun, sementara EURUSD anjlok hingga di bawah 1.00 untuk pertama kalinya sejak 2002. -
Tahun 2020:
Saat pandemi COVID-19, Fed memangkas suku bunga ke nol dan meluncurkan stimulus besar-besaran. DXY melemah tajam, dan EURUSD melonjak tajam karena euro menjadi pilihan investasi yang lebih menarik.
Bagaimana Trader Memanfaatkan Korelasi Ini?
1. Menggunakan DXY sebagai indikator konfirmasi
Jika trader melihat EURUSD naik, mereka biasanya memeriksa apakah DXY sedang turun untuk memastikan tren sesuai. Korelasi negatif ini membantu mengurangi risiko sinyal palsu.
2. Menentukan arah entry dan exit
- Jika DXY menembus level resistance, itu sinyal kuat bahwa USD menguat → pertimbangkan sell EURUSD.
- Jika DXY menembus level support, USD melemah → pertimbangkan buy EURUSD.
3. Mengantisipasi pergerakan saat rilis berita
Saat data ekonomi AS rilis, DXY sering bereaksi terlebih dahulu. Perubahan di DXY bisa menjadi petunjuk awal sebelum EURUSD bergerak lebih jauh.
Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan Trader
-
Mengabaikan konteks fundamental
Korelasi berlawanan arah tidak selalu sempurna. Ada saat-saat di mana faktor khusus Eropa atau AS membuat EURUSD bergerak berbeda dibanding DXY. -
Hanya mengandalkan indikator teknikal
Beberapa trader fokus pada pola grafik tanpa memperhatikan kebijakan moneter Fed atau ECB. Padahal faktor fundamental ini sering menjadi pemicu utama pergerakan besar. -
Tidak memperhatikan timeframe
Korelasi ini lebih jelas pada timeframe menengah (H4, Daily) daripada timeframe sangat kecil (M1 atau M5) yang penuh noise.
Kesimpulan: Mengapa Hubungan Ini Sangat Penting?
- EURUSD dan DXY cenderung bergerak berlawanan arah karena euro adalah komponen terbesar dalam indeks dolar.
- Perbedaan kebijakan moneter, arus modal global, dan sentimen risiko menjadi pendorong utama pergerakan keduanya.
- Trader forex dapat memanfaatkan hubungan ini untuk mengonfirmasi sinyal entry, menentukan arah tren, dan mengurangi risiko kesalahan analisis.
Dengan memahami hubungan fundamental ini, trader tidak hanya membaca grafik, tetapi juga mengerti alasan di balik pergerakan pasar.