--> Skip to main content

Hubungan DXY dengan Pasangan Mata Uang Mayor

namaguerizka.com Di pasar forex, semua mata uang saling berhubungan. Namun, dolar AS memegang peranan dominan karena digunakan dalam lebih dari 80% transaksi global. Untuk mengukur kekuatan dolar secara umum, trader tidak hanya melihat satu pasangan mata uang seperti EURUSD atau GBPUSD, tetapi menggunakan Dollar Index (DXY) sebagai barometer utama.

Lalu bagaimana hubungan antara DXY dan pasangan mata uang mayor? Mari kita bahas secara rinci.


Apa itu DXY dan Mengapa Relevan?

US Dollar Index (DXY) adalah indeks yang mengukur nilai dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia:

  • Euro (EUR)
  • Yen Jepang (JPY)
  • Poundsterling Inggris (GBP)
  • Dolar Kanada (CAD)
  • Krona Swedia (SEK)
  • Franc Swiss (CHF)

Komposisi indeks tidak merata. Euro memiliki bobot lebih dari 50%, sehingga EURUSD menjadi pasangan mata uang yang paling mempengaruhi DXY. Sementara mata uang lain memiliki bobot lebih kecil, tetapi tetap berkontribusi.

Jika DXY naik → dolar menguat terhadap sekeranjang mata uang.
Jika DXY turun → dolar melemah terhadap sekeranjang mata uang.


Mengapa Trader Harus Memahami Hubungan Ini?

  1. DXY membantu melihat kekuatan dolar secara menyeluruh, bukan hanya terhadap satu mata uang.
  2. Memberi konfirmasi tren — jika sinyal teknikal pada EURUSD mendukung penguatan dolar, periksa apakah DXY juga bullish.
  3. Menghindari kesalahan analisis — kadang pasangan mata uang tampak bergerak sendiri, tetapi arah utamanya ditentukan sentimen dolar global.

Hubungan DXY dengan Pasangan Mata Uang Mayor

1. EURUSD — hubungan terbalik yang paling kuat

Karena euro memiliki bobot terbesar di dalam DXY, gerakan EURUSD sering menjadi cerminan langsung indeks ini.

  • Jika DXY naik tajam, EURUSD biasanya turun signifikan.
  • Jika DXY melemah, EURUSD cenderung naik.

Trader sering menjadikan DXY sebagai indikator tambahan untuk menentukan entry atau exit EURUSD, terutama di level support dan resistance penting.


2. GBPUSD — mengikuti pola serupa dengan intensitas lebih kecil

Poundsterling juga memiliki kontribusi terhadap DXY, meskipun lebih kecil daripada euro.

  • GBPUSD biasanya bergerak searah dengan EURUSD saat DXY menguat atau melemah.
  • Namun volatilitas pound sering dipengaruhi faktor domestik seperti kebijakan Bank of England, sehingga tidak selalu bergerak 100% sejalan dengan DXY.

3. USDJPY — dipengaruhi faktor suku bunga dan risk sentiment

USDJPY memiliki bobot sekitar 14% dalam DXY. Pergerakannya sering selaras dengan arah dolar, tetapi dipengaruhi juga oleh:

  • Perbedaan suku bunga AS dan Jepang.
  • Sentimen risiko global (risk-on/risk-off).
    Misalnya, saat pasar panik (risk-off), yen sering menguat sebagai safe haven meskipun DXY sedang bullish.

4. USDCAD — dipengaruhi harga minyak

Karena Kanada adalah eksportir minyak besar, USDCAD sering dipengaruhi harga komoditas ini selain DXY.

  • Jika DXY naik dan harga minyak turun, USDCAD biasanya menguat tajam.
  • Jika DXY turun tetapi harga minyak naik, USDCAD bisa tertahan bahkan melemah.

5. USDCHF — cermin lain kekuatan dolar

Franc Swiss adalah mata uang safe haven. USDCHF sering bergerak searah DXY, tetapi volatilitasnya lebih rendah dibandingkan GBPUSD atau USDJPY. Saat krisis global, CHF kadang menguat melawan dolar, membuat pergerakannya tidak selalu 100% sesuai indeks.


6. AUDUSD dan NZDUSD — korelasi negatif dengan DXY meski bukan bagian indeks

Meskipun dolar Australia dan dolar Selandia Baru tidak termasuk dalam perhitungan DXY, kedua mata uang ini sering bergerak terbalik terhadap dolar AS.

  • Saat DXY naik, AUDUSD dan NZDUSD biasanya turun.
  • Saat DXY melemah, pasangan komoditas ini cenderung naik.
    Faktor harga komoditas seperti bijih besi (Australia) dan susu bubuk (Selandia Baru) juga mempengaruhi pergerakan mereka.

Bagaimana Trader Memanfaatkan Hubungan Ini?

  1. Gunakan DXY untuk konfirmasi arah tren.
    Sebelum masuk posisi di EURUSD, GBPUSD, atau pasangan mayor lain, pastikan arah DXY mendukung.

  2. Perhatikan divergensi.
    Jika DXY naik tetapi GBPUSD tidak turun sesuai pola, mungkin ada faktor domestik yang menahan pergerakan pound. Ini bisa menjadi sinyal pasar tidak sepenuhnya mendukung tren dolar.

  3. Gabungkan analisis teknikal dan fundamental.
    Gunakan level support-resistance DXY untuk mencari potensi pembalikan tren dolar, lalu sinkronkan dengan pasangan forex yang relevan.

  4. Pantau reaksi berita ekonomi AS.
    Rilis data inflasi, pengangguran, atau keputusan Federal Reserve sering menggerakkan DXY terlebih dahulu sebelum memengaruhi pasangan mata uang mayor.


Kesimpulan

Dollar Index (DXY) adalah panduan utama untuk membaca kekuatan dolar AS di pasar forex. Hubungannya paling kuat dengan EURUSD, tetapi juga memengaruhi hampir semua pasangan mayor dan komoditas. Trader yang mengabaikan DXY berisiko mengambil posisi melawan arus pasar global.

Dengan memahami bagaimana DXY memengaruhi setiap pasangan mata uang, Anda dapat:

  • Mengurangi sinyal palsu.
  • Menangkap tren besar lebih awal.
  • Menyelaraskan analisis teknikal dengan sentimen makro.

Jika Anda serius ingin meningkatkan akurasi trading, jadikan memantau DXY sebagai rutinitas wajib setiap kali membuka chart.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar

Advertiser