Bank of England dan Hubungannya dengan Pemerintah Inggris
Bank of England (BoE), sebagai bank sentral tertua kedua di dunia setelah Sveriges Riksbank di Swedia, memainkan peran yang sangat penting dalam perekonomian Inggris. Didirikan pada tahun 1694, institusi ini awalnya bertujuan untuk membantu pembiayaan pemerintah Inggris yang tengah terlibat dalam peperangan. Namun, selama lebih dari tiga abad, peran dan tanggung jawab Bank of England telah berkembang, dan kini ia menjadi pusat kebijakan moneter serta pengatur stabilitas keuangan nasional.
Dalam tulisan ini, kita akan membahas secara mendalam bagaimana hubungan antara Bank of England dengan Pemerintah Inggris terbentuk, bagaimana otonomi institusi ini dijaga, serta peran ganda yang dimainkannya dalam menjaga stabilitas ekonomi sekaligus mendukung kebijakan pemerintah.
Apa Itu Bank of England?
Bank of England adalah bank sentral resmi Kerajaan Inggris Raya. Tugas utamanya adalah:
- Menjaga stabilitas moneter (monetary stability), terutama melalui pengaturan suku bunga.
- Menjaga stabilitas keuangan (financial stability) dalam sistem perbankan dan pasar modal.
- Menerbitkan mata uang resmi (pound sterling).
- Mengatur dan mengawasi bank serta lembaga keuangan lainnya (melalui Prudential Regulation Authority, bagian dari BoE).
Sejarah Singkat Hubungan dengan Pemerintah
Saat pertama kali didirikan, Bank of England merupakan bank swasta yang dimiliki oleh para investor dan berperan besar dalam pembiayaan perang. Namun, pada tahun 1946, pemerintah Inggris menasionalisasi bank ini, yang berarti kepemilikan beralih ke tangan negara.
Meski begitu, BoE tidak berubah menjadi 'kantor pemerintah' secara langsung. Justru, bank ini tetap dijaga sebagai entitas independen dengan tujuan menjaga kepercayaan pasar dan kestabilan ekonomi, sekaligus mendukung kebijakan ekonomi pemerintah.
Otonomi dan Independensi
Salah satu tonggak penting dalam hubungan BoE dan pemerintah adalah Bank of England Act 1998, yang secara resmi memberikan independensi operasional kepada BoE dalam menetapkan kebijakan suku bunga. Artinya, meskipun pemerintah menetapkan tujuan inflasi tahunan (misalnya 2%), BoE memiliki wewenang penuh dalam menentukan kebijakan suku bunga untuk mencapai target tersebut.
Ini adalah bentuk independen terkelola (managed independence). Dalam praktiknya, BoE bebas dalam merumuskan langkah-langkah moneter, namun tetap bertanggung jawab kepada Parlemen Inggris dan publik. Setiap keputusan penting, seperti perubahan suku bunga acuan, diumumkan secara terbuka dan disertai dengan penjelasan.
Fungsi Ganda: Mendukung Pemerintah, Menjaga Stabilitas
Meski independen, BoE tetap memiliki hubungan erat dengan Pemerintah Inggris. Ini tercermin dalam beberapa cara:
1. Menetapkan Target Inflasi
Pemerintah melalui Menteri Keuangan (Chancellor of the Exchequer) menetapkan target inflasi nasional, biasanya 2%. Bank of England kemudian bertanggung jawab untuk mencapai target tersebut dengan menyesuaikan suku bunga bank (Bank Rate).
2. Koordinasi Kebijakan Fiskal dan Moneter
Pemerintah mengatur kebijakan fiskal (pajak dan pengeluaran), sementara BoE mengatur kebijakan moneter (suku bunga dan jumlah uang beredar). Kedua kebijakan ini harus berjalan selaras agar perekonomian tidak mengalami kegagalan kebijakan yang kontradiktif.
3. Penerbitan Utang Pemerintah
BoE juga memiliki peran dalam pasar utang negara. Misalnya, selama krisis keuangan (seperti pandemi COVID-19), BoE membeli obligasi pemerintah (gilts) sebagai bagian dari kebijakan pelonggaran kuantitatif (quantitative easing), untuk membantu stabilisasi pasar dan mendukung perekonomian.
Mekanisme Pengawasan dan Akuntabilitas
Meski independen, BoE tidak bisa bertindak semaunya. Beberapa mekanisme pengawasan meliputi:
- Laporan Inflasi Kuartalan: BoE wajib mempublikasikan analisis dan prediksi ekonomi setiap tiga bulan.
- Surat Terbuka ke Menteri Keuangan: Jika inflasi meleset terlalu jauh dari target (lebih dari 1% di atas atau di bawah), Gubernur BoE wajib menulis surat terbuka kepada Menteri Keuangan yang menjelaskan penyebabnya dan langkah korektifnya.
- Pengawasan oleh Komite Keuangan Parlemen: BoE harus memberikan laporan rutin kepada anggota parlemen, menjawab pertanyaan dan menyampaikan justifikasi kebijakan.
Contoh Nyata Kolaborasi: Respon Terhadap Krisis
Selama krisis keuangan global 2008 dan pandemi COVID-19, BoE dan Pemerintah Inggris bekerja sama erat. Pemerintah merancang paket stimulus dan bantuan fiskal, sementara BoE menurunkan suku bunga dan membeli aset dalam jumlah besar untuk mencegah keruntuhan sistem keuangan.
Kerja sama ini menunjukkan bahwa meskipun independen, BoE tidak dapat bekerja dalam isolasi. Dalam situasi darurat, koordinasi erat antara otoritas fiskal dan moneter menjadi sangat penting.
Kesimpulan
Bank of England adalah lembaga yang berdiri di antara dua dunia: independen secara operasional, namun tetap berada dalam struktur tanggung jawab kepada Pemerintah Inggris dan rakyat. Hubungannya dengan pemerintah bersifat simbiotik—saling mendukung namun tidak saling mendominasi.
Independensi BoE memungkinkan pengambilan keputusan ekonomi yang lebih objektif, bebas dari tekanan politik jangka pendek. Namun, dengan tetap adanya garis koordinasi dan pengawasan, transparansi dan akuntabilitas tetap terjaga.
Di era ketidakpastian ekonomi global, keberadaan dan peran strategis Bank of England dalam kemitraan dengan Pemerintah Inggris menjadi pilar penting bagi kestabilan dan pertumbuhan ekonomi nasional.