--> Skip to main content

Inflasi Inggris Menurun: Akankah BoE Mulai Pelonggaran Kebijakan?

namaguerizka.com Inflasi di Inggris telah menjadi topik utama dalam diskusi ekonomi selama dua tahun terakhir, dengan angka yang sempat menembus dua digit dan menekan daya beli masyarakat secara signifikan. Namun belakangan ini, data inflasi mulai menunjukkan sinyal penurunan, memberikan secercah harapan bahwa tekanan harga mulai mereda. Pertanyaannya kini: apakah penurunan inflasi ini akan membuat Bank of England (BoE) mulai melonggarkan kebijakan moneternya?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu menelaah beberapa aspek penting: kondisi inflasi terkini, strategi kebijakan BoE, ekspektasi pasar, dan risiko jika kebijakan dilonggarkan terlalu cepat.


Inflasi Inggris: Dari Puncak ke Penurunan

Setelah mencapai puncak di atas 11% pada Oktober 2022, inflasi Inggris kini secara bertahap menurun, mengikuti penurunan harga energi global, stabilisasi rantai pasokan, dan kebijakan suku bunga tinggi BoE. Menurut data terbaru (per Mei 2025):

  • Inflasi utama (headline) telah turun menjadi sekitar 3,1% — mendekati target 2% Bank of England.
  • Namun, inflasi inti (yang mengecualikan harga energi dan makanan yang fluktuatif) masih berada di sekitar 4,2%, menunjukkan bahwa tekanan harga di sektor jasa dan upah masih kuat.

Respons BoE: Bertahan atau Mulai Melonggar?

Bank of England sejauh ini tetap berhati-hati. Meskipun inflasi mulai turun, BoE belum memberikan sinyal jelas bahwa pelonggaran kebijakan — seperti penurunan suku bunga — akan dilakukan dalam waktu dekat.

Alasan utama BoE masih menahan diri:

  1. Inflasi inti tetap tinggi, menandakan inflasi belum sepenuhnya jinak.
  2. Pasar tenaga kerja masih ketat, dengan pertumbuhan upah tahunan di atas 5%.
  3. Risiko ekspektasi inflasi jangka panjang meningkat, jika pasar melihat BoE terlalu cepat melunak.

BoE khawatir bahwa jika suku bunga diturunkan terlalu dini, inflasi bisa kembali melonjak — kesalahan yang pernah terjadi pada dekade 1970-an.


Kapan Pelonggaran Bisa Terjadi?

Analis pasar umumnya memproyeksikan bahwa BoE baru akan mulai menurunkan suku bunga pada kuartal ketiga atau keempat tahun 2025, tergantung pada beberapa faktor berikut:

  • Turunnya inflasi inti mendekati atau di bawah 3%
  • Penurunan tekanan upah
  • Adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan
  • Aksi pelonggaran yang lebih dulu dilakukan oleh bank sentral besar lain seperti ECB dan The Fed

Jika tren penurunan inflasi terus berlanjut, BoE bisa mulai menyesuaikan nada kebijakan menjadi lebih dovish pada pertemuan-pertemuan mendatang, sebagai langkah awal menuju pelonggaran.


Ekspektasi Pasar: Tetap Hati-Hati

Pasar keuangan terus memantau sinyal-sinyal dari Bank of England. Beberapa indikator yang mencerminkan ekspektasi pasar terhadap pelonggaran:

  • Pasar swap suku bunga menunjukkan probabilitas pemotongan suku bunga pada akhir 2025 semakin tinggi.
  • Yield obligasi pemerintah Inggris (gilts) tenor pendek mulai turun, mencerminkan antisipasi terhadap suku bunga yang lebih rendah di masa depan.
  • Namun, pound sterling masih cukup stabil karena pelaku pasar belum sepenuhnya yakin bahwa BoE akan segera melakukan pelonggaran.

Risiko Jika Pelonggaran Terlalu Cepat

Meski pelonggaran terdengar positif bagi pasar dan konsumen, BoE harus mempertimbangkan risiko besar jika bertindak terlalu cepat:

  1. Risiko Kembalinya Inflasi Penurunan suku bunga dapat memicu peningkatan konsumsi dan kredit, mendorong permintaan sebelum inflasi benar-benar terkendali.

  2. Kehilangan Kredibilitas Jika inflasi kembali naik setelah pelonggaran, kredibilitas BoE sebagai pengendali harga bisa dipertanyakan — sesuatu yang sangat dihindari oleh bank sentral mana pun.

  3. Ketidakstabilan Nilai Tukar Pemotongan suku bunga bisa menyebabkan depresiasi pound sterling, yang pada gilirannya meningkatkan harga impor dan mendorong kembali tekanan inflasi.


Skenario Kebijakan yang Mungkin Terjadi

Berikut adalah tiga skenario umum yang dipertimbangkan pasar:



Kesimpulan: Bersabar Menunggu Sinyal Jelas

Penurunan inflasi di Inggris memang memberikan harapan bahwa krisis biaya hidup mulai mereda. Namun, keputusan Bank of England untuk melonggarkan kebijakan suku bunga akan bergantung pada keyakinan penuh bahwa inflasi benar-benar terkendali dan risiko tidak akan kembali.

Hingga saat itu tiba, BoE kemungkinan besar akan tetap berhati-hati, mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama, dan terus menilai data inflasi serta ketatnya pasar tenaga kerja.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar

Advertiser