Kebijakan ‘Lebih Tinggi untuk Lebih Lama’: Strategi BoE dalam Menghadapi Inflasi
Tapi mengapa BoE memilih jalur ini? Apa implikasinya bagi perekonomian, konsumen, pelaku usaha, dan pasar keuangan? Dalam artikel ini, kita akan membedah secara rinci strategi “higher for longer”, konteks di baliknya, dan bagaimana langkah ini menjadi bagian penting dalam memerangi inflasi yang membandel.
Apa Itu Kebijakan “Lebih Tinggi untuk Lebih Lama”?
Strategi “lebih tinggi untuk lebih lama” adalah kebijakan suku bunga tinggi yang dipertahankan dalam jangka waktu lebih panjang dari siklus normal, meskipun tekanan inflasi mulai mereda. Tujuannya adalah untuk:
- Menegaskan komitmen bank sentral terhadap pengendalian inflasi.
- Mencegah ekspektasi inflasi jangka panjang dari lepas kendali.
- Mendinginkan permintaan secara menyeluruh untuk menekan inflasi inti.
Pendekatan ini bukan hanya tentang menyesuaikan suku bunga terhadap inflasi saat ini, melainkan menjaga tingkat suku bunga tinggi sampai ada keyakinan kuat bahwa inflasi benar-benar jinak dan stabil.
Latar Belakang Penerapan Strategi Ini oleh BoE
BoE mulai menaikkan suku bunga dari level terendah historis pada akhir 2021, sebagai respons terhadap lonjakan inflasi akibat:
- Kenaikan tajam harga energi dan pangan (terutama akibat perang Rusia-Ukraina).
- Pemulihan ekonomi pasca-pandemi yang mendorong permintaan secara cepat.
- Gangguan rantai pasokan global.
Inflasi Inggris mencapai puncaknya di atas 11% pada akhir 2022, jauh di atas target BoE sebesar 2%. Dalam menghadapi inflasi yang persisten ini, BoE menekankan bahwa penurunan suku bunga tidak akan dilakukan terlalu cepat, bahkan jika inflasi mulai turun.
Mengapa BoE Memilih “Lebih Tinggi untuk Lebih Lama”?
1. Menghindari Kesalahan Kebijakan di Masa Lalu
BoE dan bank sentral lain belajar dari sejarah, termasuk dekade 1970-an, ketika inflasi sempat melandai hanya untuk kembali melonjak setelah bank sentral menurunkan suku bunga terlalu dini.
2. Menjaga Ekspektasi Inflasi Tetap Stabil
Jika masyarakat dan pelaku pasar percaya bahwa BoE tidak akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat, maka ekspektasi inflasi akan tetap terkendali, yang membantu proses penurunan inflasi itu sendiri.
3. Menurunkan Inflasi Inti yang Lebih Sulit Dijinakkan
Meskipun inflasi umum bisa turun karena penurunan harga energi, inflasi inti (yang mencerminkan harga jasa dan barang non-volatile) cenderung lebih kaku. Suku bunga tinggi yang berkelanjutan dibutuhkan untuk mendinginkan sektor ini.
4. Memperlambat Permintaan secara Bertahap
BoE tidak ingin menciptakan guncangan mendadak, tetapi ingin memperlambat belanja konsumen dan investasi secara terkontrol, agar inflasi turun tanpa menyebabkan resesi tajam.
Apa Saja Dampak Kebijakan Ini?
A. Terhadap Ekonomi dan Konsumen
- Kredit Lebih Mahal: Bunga hipotek, pinjaman usaha, dan kartu kredit tetap tinggi.
- Konsumsi Melemah: Masyarakat lebih berhati-hati dalam belanja, menunda pembelian besar.
- Pertumbuhan Ekonomi Melambat: Investasi dan ekspansi bisnis cenderung tertunda.
B. Terhadap Pasar Keuangan
- Obligasi Pemerintah Inggris (gilts) cenderung menawarkan yield tinggi.
- Pound Sterling bisa tetap kuat, tergantung pada perbedaan kebijakan dengan negara lain.
- Pasar saham menghadapi tekanan, terutama sektor yang sensitif terhadap suku bunga seperti properti dan ritel.
C. Terhadap Pasar Tenaga Kerja
- BoE berharap permintaan tenaga kerja melambat, yang dapat meredam pertumbuhan upah, salah satu pendorong inflasi jasa.
Tantangan dalam Menerapkan Strategi Ini
1. Risiko Resesi
Suku bunga tinggi yang bertahan lama bisa menekan pertumbuhan terlalu jauh, memicu kontraksi ekonomi atau resesi teknikal.
2. Beban terhadap Rumah Tangga dan UMKM
Banyak rumah tangga berpenghasilan rendah dan bisnis kecil menghadapi tekanan likuiditas karena biaya utang yang meningkat.
3. Ketidakseimbangan Global
Jika negara lain mulai menurunkan suku bunga lebih dulu, strategi BoE bisa membuat Inggris relatif kurang kompetitif secara moneter.
Apakah Strategi Ini Efektif?
Data awal menunjukkan bahwa inflasi di Inggris memang mulai melambat, tetapi inflasi inti dan pertumbuhan upah masih tinggi. Ini mendukung argumen bahwa BoE masih perlu menahan suku bunga lebih lama.
Efektivitas strategi ini sangat bergantung pada konsistensi komunikasi BoE, respon pasar terhadap forward guidance, dan keseimbangan antara stabilitas harga dan stabilitas pertumbuhan.
Kesimpulan: Komitmen Kuat untuk Mengalahkan Inflasi
Strategi “lebih tinggi untuk lebih lama” mencerminkan tekad Bank of England untuk mengalahkan inflasi secara tuntas — bukan hanya sementara. Meskipun kebijakan ini memiliki konsekuensi berat dalam jangka pendek, seperti melemahnya daya beli dan perlambatan ekonomi, BoE yakin bahwa ketegasan kebijakan hari ini akan membawa stabilitas harga yang lebih tahan lama di masa depan.
Bagi pelaku pasar, konsumen, dan pengusaha, memahami arah kebijakan ini sangat penting agar bisa mengantisipasi risiko dan merespons peluang dengan lebih tepat.